Author: Thomas Khrisna Sidharta, M.Si.
Mata uang merupakan ukuran yang digunakan dalam akuntansi dan laporan keuangan. Seperti yang telah kita ketahui semua ukuran-ukuran dalam laporan keuangan selalu dalam ukuran angka mata uang Rupiah karena perusahaan tersebut beroperasi di Indonesia. Namun dalam skala internasional ukuran mata uang yang digunakan hingga saat tulisan ini dibuat pada awal 2023 adalah mata uang dollar. Namun pada awal 2023 muncul pula istilah baru yaitu dedolarisasi, yuk kita mengenal apa itu dedolarisasi.
Dedolarisasi adalah proses mengurangi atau menghilangkan penggunaan mata uang dolar Amerika Serikat (USD) sebagai alat pembayaran di negara lain. Biasanya, negara-negara yang mengalami dedolarisasi mencari alternatif mata uang atau menciptakan mata uang sendiri untuk digunakan dalam transaksi ekonomi domestik dan internasional.
Negara-negara yang mengalami dedolarisasi melakukannya karena beberapa alasan. Salah satu alasan utama adalah ketidakstabilan nilai tukar USD. Fluktuasi nilai tukar USD dapat memiliki dampak negatif pada ekonomi negara-negara yang mengandalkan mata uang tersebut, khususnya jika mereka memiliki hutang dalam USD. Selain itu, penggunaan USD juga dapat menimbulkan biaya transaksi yang tinggi karena kebutuhan untuk mengkonversi mata uang lokal ke USD dan sebaliknya.
Selain itu, kebijakan ekonomi dan politik Amerika Serikat juga dapat mempengaruhi negara-negara yang menggunakan USD. Misalnya, sanksi ekonomi yang diberlakukan oleh AS terhadap negara-negara tertentu dapat membatasi akses mereka terhadap pasar dan keuangan global jika mereka masih bergantung pada USD. Negara-negara yang ingin membebaskan diri dari pengaruh politik dan ekonomi AS dapat memilih untuk melakukan dedolarisasi.
Namun, dedolarisasi juga memiliki tantangan dan risiko. Negara-negara yang menciptakan mata uang mereka sendiri harus menghadapi tantangan dalam membangun kepercayaan dan stabilitas mata uang mereka di pasar global. Selain itu, menciptakan mata uang sendiri dapat menimbulkan biaya dan risiko dalam memproduksi dan mengelola mata uang tersebut.
Di sisi lain, alternatif mata uang seperti euro, yen, dan renminbi juga dapat digunakan sebagai pengganti USD. Namun, penggunaan mata uang lain dapat menimbulkan risiko lain seperti fluktuasi nilai tukar dan kebijakan ekonomi dan politik negara penerbit mata uang tersebut.
Secara keseluruhan, dedolarisasi adalah proses yang kompleks dan tidak selalu mudah dilakukan. Negara-negara harus mempertimbangkan berbagai faktor ekonomi, politik, dan keuangan sebelum melakukan dedolarisasi.
Sekian pencerahan dari saya tentang apa itu dedolarisasi. Semoga tulisan yang singkat ini dapat memberi pemahaman tentang apa itu dedolarisasi dan efek nya pada mata uang negara kita dan laporan keuangan tentunya, khususnya pada laporan keuangan perusahaan internasional.