Author: Agus Sudarsono, S.St.Par ., M.Par
Dosen: D4 Pengelolaan Perhotelan
Perhotelan merupakan salah satu bisnis industri pariwisata yang sangat kompleks dengan beragam variasi disiplin ilmu serta dinamika lingkup pekerjaannya. Hotel sendiri memiliki arti suatu bisnis bentuk perdagangan jasa atau pelayanan yang di jalankan yang menyediakan akomodasi serta dikelola secara komersial yang disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan, baik kamar untuk penginapan dan juga untuk makan dan minum, maupun fasilitas pelayanan jasa lain nya. Sebagai industri jasa yang baik yaitu apabila hotel mampu memberikan citra bahwa untuk mendapatkan keuntungan adalah dengan memberikan kepuasan bagi para pelanggannya. Untuk dapat memberikan kepuasan kepada para pelanggan nya di butuhkan pengelolaan hotel secara professional., yaitu pemberian pelayanan yang memenuhi atau bahkan melebihi harapan para tamunya.
Konsep dasar Houskeeping Department dimulai dari menjaga sebuah rumah, bangunan, gedung ataupun hotel, rumah sakit, apartemen dalam kondisi bersih, lengkap, teratur, dan secara bertahap melakukan perawatan, pemeliharaan untuk mempertahankan standar kebersihan dan kelayakan. Di samping itu Housekeeping Department juga harus memberi kontribusi penghematan biaya tenaga kerja, energi, bahan pembersih, peralatan, dan perabotan disetiap bagian atau outlet. Karena tugas dan tanggung jawab Housekeeping Department begitu luas maka agar dapat menjangkau secara keseluruhan dan agar dapat memberikan pelayanan yang mampu memberikan kepuasan kepada para tamu, serta demi kemajuan perusahaan, maka Housekeeping Departement dibagi beberapa seksi menurut areal tugas masing-masing, seksi-seksi tersebut yaitu Room Section, Public Area, Laundry Secion. Adapun guna mencapai tujuan yang ada dan meningkatkan standar mutu pelayanan di hotel yaitu melalui proses Manajemen Operasional Housekeeeping itu sendiri.
Manajemen operasi dalam departemen housekeeping merupakan aspek kunci dalam menjaga standar kebersihan, kenyamanan, dan kepuasan tamu dalam industri perhotelan. Dalam artikel ini, kami akan membahas sepuluh panduan utama yang dapat membantu manajer housekeeping dalam mengelola operasi dengan efektif dan efisien.
Beberapa cara utama untuk menjaga konsistensi tata graha dan mencegah pengalaman negatif tamu adalah dengan mengikuti praktik terbaik manajemen tata graha dan menyederhanakan operasional tata graha hotel Anda. Memiliki rencana dan proses yang tepat untuk membantu pencegahan risiko dan menjaga kebersihan yang konsisten di seluruh properti Anda akan sangat membantu dalam memastikan kepuasan tamu dan mengelola reputasi hotel Anda.
Memiliki rencana dan proses yang tepat untuk membantu pencegahan risiko dan menjaga kebersihan yang konsisten di seluruh properti Anda akan sangat membantu dalam memastikan kepuasan tamu dan mengelola reputasi hotel Anda.
Inilah beberapa panduan managemen house keeping yang bisa digunakan:
1. **Penyusunan Jadwal Kerja yang Efisien**: Satu-satunya cara untuk memastikan bahwa semua tugas pembersihan dan perawatan kamar hotel selesai tepat waktu adalah dengan menyusun jadwal kerja yang efisien. Manajer housekeeping perlu memperhatikan faktor-faktor seperti jumlah kamar yang harus dibersihkan, jumlah staf yang tersedia, dan waktu yang diperlukan untuk masing-masing tugas.
2. **Pengelolaan Inventaris dengan Baik**: Salah satu tanggung jawab penting dari manajer housekeeping adalah memastikan bahwa persediaan perlengkapan pembersihan dan perlengkapan lainnya selalu mencukupi. Ini melibatkan pemantauan terus-menerus terhadap inventaris, pembelian produk-produk baru sesuai kebutuhan, dan pengelolaan persediaan secara efisien untuk menghindari pemborosan.
3. **Pelatihan dan Pengembangan Karyawan**: Karyawan housekeeping adalah aset berharga dalam operasi hotel. Oleh karena itu, manajer housekeeping perlu memberikan pelatihan yang sesuai kepada stafnya untuk memastikan bahwa mereka memiliki keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk melakukan tugas mereka dengan baik. Selain itu, pengembangan karyawan juga penting untuk memotivasi mereka dan memperkuat komitmen mereka terhadap pekerjaan.
4. **Penerapan Standar Kebersihan Tinggi**: Standar kebersihan yang tinggi adalah kunci untuk memastikan bahwa tamu hotel merasa nyaman dan aman selama menginap. Manajer housekeeping perlu memastikan bahwa semua staf memahami dan mematuhi standar kebersihan yang ditetapkan, termasuk prosedur pembersihan kamar yang teliti dan penggunaan bahan pembersih yang efektif.
5. **Komunikasi yang Efektif**: Komunikasi yang baik antara manajer housekeeping, staf, dan departemen lain dalam hotel sangat penting untuk kelancaran operasi. Manajer perlu memastikan bahwa ada saluran komunikasi yang terbuka dan efisien, sehingga masalah atau kebutuhan yang muncul dapat segera diatasi.
6. **Penggunaan Teknologi yang Memadai**: Teknologi dapat menjadi alat yang sangat berguna dalam meningkatkan efisiensi operasi housekeeping. Manajer perlu memastikan bahwa staf dilengkapi dengan peralatan dan sistem manajemen inventaris yang tepat, serta memberikan pelatihan dalam penggunaannya.
7. **Pengelolaan Limbah yang Bertanggung Jawab**: Pengelolaan limbah secara bertanggung jawab adalah tanggung jawab penting dari departemen housekeeping. Manajer perlu memastikan bahwa limbah dibuang dengan benar sesuai dengan peraturan dan kebijakan hotel, serta mempertimbangkan langkah-langkah untuk mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan.
8. **Ketersediaan Perlengkapan dan Peralatan yang Memadai**: Tidak ada yang lebih mengganggu daripada menemukan bahwa staf housekeeping kehabisan perlengkapan atau peralatan penting saat sedang bekerja. Manajer perlu memastikan bahwa semua perlengkapan dan peralatan yang diperlukan tersedia dan berfungsi dengan baik setiap saat.
9. **Evaluasi Rutin Kinerja dan Kualitas**: Manajer housekeeping perlu melakukan evaluasi rutin terhadap kinerja staf dan kualitas pelayanan yang diberikan. Ini dapat dilakukan melalui inspeksi rutin terhadap kamar-kamar hotel, wawancara dengan tamu, atau survei kepuasan tamu. Hasil evaluasi tersebut dapat digunakan untuk mengidentifikasi area-area di mana perbaikan diperlukan.
10. **Fleksibilitas dalam Menghadapi Perubahan**: Terakhir, tetapi tidak kalah pentingnya, manajer housekeeping perlu memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan yang mungkin terjadi dalam operasi hotel. Hal ini termasuk perubahan dalam jumlah tamu, kebutuhan tambahan pembersihan kamar, atau perubahan dalam kebijakan atau prosedur hotel secara keseluruhan.
Dengan menerapkan panduan-panduan ini, manajer housekeeping dapat membantu memastikan bahwa operasi housekeeping berjalan dengan lancar dan efisien, serta memberikan pengalaman penginapan yang memuaskan bagi semua tamu hotel.
Manajemen operasi dalam departemen housekeeping merupakan aspek kunci dalam menjaga standar kebersihan, kenyamanan, dan kepuasan tamu dalam industri perhotelan. Dalam artikel ini, kami akan membahas sepuluh panduan utama yang dapat membantu manajer housekeeping dalam mengelola operasi dengan efektif dan efisien.
1. **Penyusunan Jadwal Kerja yang Efisien**: Satu-satunya cara untuk memastikan bahwa semua tugas pembersihan dan perawatan kamar hotel selesai tepat waktu adalah dengan menyusun jadwal kerja yang efisien. Manajer housekeeping perlu memperhatikan faktor-faktor seperti jumlah kamar yang harus dibersihkan, jumlah staf yang tersedia, dan waktu yang diperlukan untuk masing-masing tugas.
2. **Pengelolaan Inventaris dengan Baik**: Salah satu tanggung jawab penting dari manajer housekeeping adalah memastikan bahwa persediaan perlengkapan pembersihan dan perlengkapan lainnya selalu mencukupi. Ini melibatkan pemantauan terus-menerus terhadap inventaris, pembelian produk-produk baru sesuai kebutuhan, dan pengelolaan persediaan secara efisien untuk menghindari pemborosan.
3. **Pelatihan dan Pengembangan Karyawan**: Karyawan housekeeping adalah aset berharga dalam operasi hotel. Oleh karena itu, manajer housekeeping perlu memberikan pelatihan yang sesuai kepada stafnya untuk memastikan bahwa mereka memiliki keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk melakukan tugas mereka dengan baik. Selain itu, pengembangan karyawan juga penting untuk memotivasi mereka dan memperkuat komitmen mereka terhadap pekerjaan.
4. **Penerapan Standar Kebersihan Tinggi**: Standar kebersihan yang tinggi adalah kunci untuk memastikan bahwa tamu hotel merasa nyaman dan aman selama menginap. Manajer housekeeping perlu memastikan bahwa semua staf memahami dan mematuhi standar kebersihan yang ditetapkan, termasuk prosedur pembersihan kamar yang teliti dan penggunaan bahan pembersih yang efektif.
5. **Komunikasi yang Efektif**: Komunikasi yang baik antara manajer housekeeping, staf, dan departemen lain dalam hotel sangat penting untuk kelancaran operasi. Manajer perlu memastikan bahwa ada saluran komunikasi yang terbuka dan efisien, sehingga masalah atau kebutuhan yang muncul dapat segera diatasi.
6. **Penggunaan Teknologi yang Memadai**: Teknologi dapat menjadi alat yang sangat berguna dalam meningkatkan efisiensi operasi housekeeping. Manajer perlu memastikan bahwa staf dilengkapi dengan peralatan dan sistem manajemen inventaris yang tepat, serta memberikan pelatihan dalam penggunaannya.
7. **Pengelolaan Limbah yang Bertanggung Jawab**: Pengelolaan limbah secara bertanggung jawab adalah tanggung jawab penting dari departemen housekeeping. Manajer perlu memastikan bahwa limbah dibuang dengan benar sesuai dengan peraturan dan kebijakan hotel, serta mempertimbangkan langkah-langkah untuk mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan.
8. **Ketersediaan Perlengkapan dan Peralatan yang Memadai**: Tidak ada yang lebih mengganggu daripada menemukan bahwa staf housekeeping kehabisan perlengkapan atau peralatan penting saat sedang bekerja. Manajer perlu memastikan bahwa semua perlengkapan dan peralatan yang diperlukan tersedia dan berfungsi dengan baik setiap saat.
9. **Evaluasi Rutin Kinerja dan Kualitas**: Manajer housekeeping perlu melakukan evaluasi rutin terhadap kinerja staf dan kualitas pelayanan yang diberikan. Ini dapat dilakukan melalui inspeksi rutin terhadap kamar-kamar hotel, wawancara dengan tamu, atau survei kepuasan tamu. Hasil evaluasi tersebut dapat digunakan untuk mengidentifikasi area-area di mana perbaikan diperlukan.
10. **Fleksibilitas dalam Menghadapi Perubahan**: Terakhir, tetapi tidak kalah pentingnya, manajer housekeeping perlu memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan yang mungkin terjadi dalam operasi hotel. Hal ini termasuk perubahan dalam jumlah tamu, kebutuhan tambahan pembersihan kamar, atau perubahan dalam kebijakan atau prosedur hotel secara keseluruhan.
Dengan menerapkan panduan-panduan ini, manajer housekeeping dapat membantu memastikan bahwa operasi housekeeping berjalan dengan lancar dan efisien, serta memberikan pengalaman penginapan yang memuaskan bagi semua tamu hotel.
Daftar pustaka
[1] L. Gie, Pertian Tata Ruang Kantor, Yogyakarta: Liberty, 2009.
[2] L. Orbani, Housekeeping Hotel, Yogyakarta: Andi Publisher, 2017.
[3] Rumesko, Housekeeping Hotel, Yogyakarta: Andi Yogyakarta, 2001.
[4] D. L. Penerjemahan, Encyclopedia of the Social Sciences, New York City: Macmillan Reference, 1998.
[5] C. d. L. M. Steadmon, Front Office The Eductional of the American Hotel an Motel Association, New York City, 2000.