Administrasi Bisnis

URGENSI: ADMINISTRASI KEGIATAN BONGKAR DAN MUAT KENDARAAN TRONTON DENGAN BANTUAN FORKLIFT DALAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR

Oleh: Teguh Sanyoto, S.E., M.M.

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Dalam perusahaan manufaktur, kegiatan bongkar dan muat kendaraan, khususnya tronton, merupakan bagian penting dari rantai pasok yang mempengaruhi efisiensi operasional. Proses ini melibatkan administrasi yang sistematis serta penggunaan alat bantu seperti forklift untuk memastikan kelancaran operasional dan keselamatan kerja, Kemampuan administrasi dalam kegiatan bongkar dan muat kendaraan tronton dengan bantuan forklift sangat memengaruhi kelancaran operasional perusahaan manufaktur. Perencanaan matang, dokumentasi yang terorganisir, koordinasi yang baik, pemantauan ketat, serta penggunaan alat bantu yang tepat seperti forklift adalah faktor kunci dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan. Proses administrasi bongkar muat melibatkan penerimaan dokumen, pencatatan data, koordinasi, pengecekan, penerbitan dokumen, pemantauan, penyimpanan, dan evaluasi. Setiap tahapan ini saling terkait untuk memastikan kelancaran operasional serta akurasi dan keamanan barang yang ditangani.

Perencanaan Kegiatan
Administrasi yang baik dimulai dengan perencanaan terperinci dan operasional jasa logistik menggunakan kendaraan besar seperti tronton harus memahami situasi dan kondisi di lapangan yag juga harus di administrasikan secara sistematis:

  1. Jadwal Bongkar dan Muat: Menyusun waktu yang optimal untuk menghindari antrean kendaraan dan mamastikan kegiatan bongkar dan muat sesuai jam kerja gudang atau perusahaan tersebut.
  2. Alokasi Sumber Daya: Menyesuaikan alat bantu dan tenaga kerja yang diperlukan.
  3. Identifikasi Barang: Menyiapkan dokumen seperti daftar muatan, invoice, atau packing list untuk menghindari kesalahan.

Pengelolaan Dokumen
Administrasi kegiatan bongkar dan muat memerlukan dokumentasi yang akurat, termasuk:

  1. Surat Jalan: Mengonfirmasi barang yang masuk atau keluar sesuai pesanan.
  2. Laporan Harian: Mencatat aktivitas bongkar dan muat untuk memantau produktivitas.
  3. Dokumen Keselamatan: Memastikan prosedur kerja memenuhi standar K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).

Koordinasi dan Komunikasi
Administrasi yang efektif melibatkan koordinasi antara tim gudang, pengemudi tronton, operator forklift, dan supervisor. Penggunaan alat komunikasi seperti radio atau sistem ERP (Enterprise Resource Planning) membantu mempercepat alur informasi dan meminimalkan kesalahan.


Pemantauan dan Pengendalian Operasional
Kemampuan memantau proses secara real-time merupakan aspek penting dalam administrasi ini. Supervisi langsung dapat dilakukan melalui:

  1. Pemantauan area bongkar dan muat secara langsung dan digital.
  2. Memastikan barang diterima atau dikirim dalam kondisi baik dan sesuai jumlah.

Penggunaan Alat bantu bongkar muat
Operator forklift yang terlatih mampu meningkatkan efisiensi bongkar muat dengan cara:

  1. Pengangkutan atau pembongkaran yang Cepat Mengurangi waktu yang diperlukan untuk memindahkan barang.
  2. Keamanan Barang: Mengurangi risiko kerusakan barang dibandingkan pengangkutan manual.
  3. Fleksibilitas Operasional: Memungkinkan penanganan barang berat atau besar yang sulit dikelola secara manual.
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Evaluasi dan Perbaikan Proses
Administrasi yang baik mencakup evaluasi rutin untuk mengidentifikasi kekurangan dalam proses bongkar dan muat. Data yang dikumpulkan dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi, seperti memperbaiki rute tronton atau menambah jumlah bantuan alat jika diperlukan dan dokumen yang menjadi perhatian khusus harus diadministrasikan dalam kegiatan bongkar muat kendaraan tronton di perusahaan manufaktur:

  1. Surat Jalan
    Dokumen ini berisi informasi tentang barang yang dikirim, seperti jumlah, jenis, dan tujuan pengiriman. Surat jalan digunakan untuk memastikan barang yang diterima atau dikirim sesuai dengan pesanan.
  2. Packing List
    Daftar rinci barang yang dimuat, termasuk deskripsi barang, jumlah, berat, dan dimensi. Packing list membantu dalam proses pengecekan barang selama bongkar dan muat.
  3. Invoice atau Faktur
    Dokumen ini memuat detail pembayaran untuk barang yang dikirim. Biasanya disertakan dalam pengiriman untuk memverifikasi kesesuaian antara barang dan tagihan.
  4. Dokumen Keselamatan (K3)
    Termasuk SOP (Standard Operating Procedure) bongkar muat, daftar periksa (checklist) keselamatan, dan izin kerja bagi operator forklift untuk memastikan kegiatan sesuai standar keselamatan kerja.
  5. Laporan Harian Operasional
    Berisi catatan aktivitas harian, termasuk waktu kedatangan dan keberangkatan kendaraan, waktu bongkar muat, dan masalah yang terjadi selama proses.
  6. Berita Acara Serah Terima Barang
    Dokumen ini menjadi bukti bahwa barang telah diterima dalam kondisi baik dan sesuai jumlah oleh pihak penerima.
  7. Laporan Pemakaian Forklift
    Catatan terkait penggunaan forklift, seperti jam operasional, kondisi forklift, dan kebutuhan pemeliharaan.
  8. Surat Izin Kendaraan Masuk
    Dokumen yang mengatur izin masuk tronton ke area bongkar muat, termasuk pemeriksaan kelayakan kendaraan.

Dokumen-dokumen ini membantu menjaga akurasi administrasi, memastikan kelancaran operasional, dan meminimalkan risiko dalam kegiatan bongkar muat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *