Administrasi Bisnis

Merevolusi Hubungan Pelanggan: Dampak Hiper-Personalisasi Terhadap Pertumbuhan Bisnis

Oleh: Eko Tjiptojuwono, S.E., M.M., M.MPar.

Sumber: Freepik

Tentang Hiper-Personalisasi

Hyper-personalisasi adalah taktik pemasaran mutakhir yang menargetkan dan menyesuaikan pengalaman setiap pelanggan menggunakan data real-time, pembelajaran mesin (ML), dan kecerdasan buatan (AI). Dengan menggunakan data real-time, analitik prediktif, dan kecerdasan buatan (AI) untuk menyesuaikan konten, barang, atau layanan sesuai selera, persyaratan, dan perilaku setiap pelanggan, strategi ini melampaui teknik penyesuaian konvensional.

Aspek Kunci Hiper-Personalisasi

1. Pengumpulan dan Analisis Data

Untuk membangun profil komprehensif untuk setiap individu, hiper-personalisasi memerlukan pengumpulan banyak data pelanggan, seperti riwayat penelusuran, perilaku pembelian, dan preferensi.

2. Data dan AI Real-Time

Dengan menganalisis perilaku dan preferensi konsumen, data real-time dan AI memungkinkan pengembangan pengalaman yang dipersonalisasi dan dengan cepat menyesuaikan diri dengan perubahan perilaku pelanggan.

3. Pengalaman yang Dipersonalisasi

Tujuan dari hiper-personalisasi adalah untuk memberikan pengalaman unik kepada setiap konsumen. Contohnya termasuk membuat rekomendasi produk berdasarkan pembelian atau preferensi sebelumnya, memberikan promosi yang sesuai dengan minat mereka, dan menawarkan opsi dukungan khusus.

4. Peningkatan Keterlibatan dan Kepuasan Pelanggan

Hyper-personalisasi meningkatkan pendapatan dan nilai seumur hidup pelanggan dengan meningkatkan keterlibatan, kepuasan, dan loyalitas pelanggan melalui penyediaan pengalaman yang sangat relevan dan individual.

5. Pengaktifan Teknologi

Dengan memproses dan menganalisis data secara real-time, teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), pembelajaran mesin (ML), data besar, analisis prediktif, dan internet of things (IoT) memungkinkan terciptanya teknologi yang sangat personal. pengalaman.

Manfaat Hiper-Personalisasi

1. Peningkatan Pengalaman Pelanggan

Dengan menyediakan item dan konten yang lebih menarik dan relevan kepada pelanggan, perusahaan meningkatkan kesan dan tingkat kebahagiaan mereka secara keseluruhan.

2. Peningkatan Loyalitas Pelanggan

Dengan mempertimbangkan preferensi dan kebutuhan masing-masing individu, hiper-personalisasi membangun kepercayaan dan loyalitas pelanggan, sehingga menghasilkan ikatan yang lebih kuat dan tingkat retensi yang lebih besar.

3. Tingkat Konversi dan Pertumbuhan Penjualan yang Lebih Tinggi

Pelanggan lebih cenderung membeli produk yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi unik mereka ketika mereka menerima pengalaman yang dipersonalisasi, sehingga meningkatkan tingkat konversi dan pertumbuhan penjualan.

4. Mengurangi Hambatan Penjualan

Personalisasi yang berlebihan membantu menghindari klien yang kewalahan meninggalkan troli dengan membatasi pilihan berdasarkan perilaku pengunjung sebelumnya dan saat ini, yang mengurangi hambatan dalam perjalanan penjualan.

Sumber: Freepik

Tantangan dan Praktik Terbaik

1. Manajemen Data dan Privasi

Untuk menjaga kepercayaan pelanggan dan kepatuhan hukum, penerapan hiper-personalisasi memerlukan pertimbangan yang cermat terhadap pengumpulan, pengelolaan, dan privasi data.

2. Pengoptimalan Berkelanjutan

Proses hiper-personalisasi adalah proses berkelanjutan yang memerlukan pembelajaran dan modifikasi terus-menerus. Hal ini mencakup peninjauan upaya secara berkala, mengambil pembelajaran dari pencapaian dan kemunduran, serta membuat pilihan berdasarkan data untuk memaksimalkan taktik.

3. Sasaran dan Metrik yang Didefinisikan dengan Jelas

Pengambilan keputusan dan modifikasi strategi berdasarkan data bergantung pada penetapan sasaran yang jelas dan pengukuran yang tepat untuk menilai kinerja proyek hiper-personalisasi.

Kesimpulannya, hiper-personalisasi adalah taktik pemasaran efektif yang memanfaatkan teknologi mutakhir untuk menciptakan pengalaman unik yang dirancang untuk setiap pelanggan. Hal ini meningkatkan pendapatan, mendorong keterlibatan pelanggan yang lebih besar, dan meningkatkan loyalitas.

Perbedaan Hiper-Personalisasi dengan Personalisasi Tradisional

1. Kedalaman Data dan Analisis Real-Time

– Hyper-personalisasi menganalisis sejumlah besar data real-time, seperti perilaku pengguna, preferensi, dan interaksi masa lalu, menggunakan analisis data tingkat lanjut, kecerdasan buatan, dan pembelajaran mesin. Hal ini memungkinkan pengalaman yang sangat dipersonalisasi yang memenuhi kebutuhan dan keadaan masing-masing individu.

– Untuk memberikan pengalaman yang lebih umum namun individual, personalisasi tradisional bergantung pada data masa lalu dan variabel mendasar klien seperti nama, demografi, dan riwayat pembelian.

2. Tingkat Kustomisasi

– Hiper-personalisasi berupaya menjadikan pengalaman berbeda seperti sidik jari dengan mempertimbangkan tidak hanya perilaku sebelumnya tetapi juga lokasi, waktu, dan bahkan cuaca untuk menyediakan konten yang sangat relevan dan sesuai konteks.

– Personalisasi konvensional menawarkan pengalaman yang disesuaikan berdasarkan tindakan dan preferensi sebelumnya; contohnya termasuk membuat rekomendasi produk berdasarkan penelusuran atau riwayat pembelian.

3. Pemberdaya Teknologi

– Untuk memberikan pengalaman individual, hiper-personalisasi memanfaatkan teknologi mutakhir termasuk kecerdasan buatan (AI), pembelajaran mesin, analisis prediktif, dan analisis data real-time. Teknologi ini memungkinkan terciptanya saran yang sangat akurat, dinamis, dan adaptif.

– Untuk memberikan pengalaman yang disesuaikan, personalisasi tradisional sering kali menggunakan teknologi dan teknik yang kurang canggih, seperti segmentasi sederhana dan sistem berbasis aturan.

4. Pengaruh terhadap Keterlibatan dan Kepuasan Pelanggan

– Dengan memberikan pengalaman yang terasa sangat intuitif dan disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi khusus setiap orang, hiper-personalisasi dapat meningkatkan keterlibatan dan kepuasan pelanggan secara signifikan. Tingkat konversi yang lebih tinggi dan loyalitas klien yang lebih besar dapat dihasilkan dari hal ini.

– Meskipun hiper-kustomisasi mungkin lebih dapat disesuaikan dan disesuaikan secara kontekstual dibandingkan personalisasi tradisional, personalisasi tradisional masih dapat bermanfaat dengan memberikan pengalaman yang relevan dan unik.

Contoh

– Hiper-personalisasi: Dengan menggunakan data cuaca real-time, pedagang pakaian merekomendasikan pakaian musim dingin yang hangat kepada konsumen berdasarkan cuaca dingin yang baru-baru ini terjadi di kota asal mereka.

– Personalisasi konvensional: Pengecer online membuat rekomendasi produk berdasarkan pembelian klien di masa lalu dan kebiasaan browsing, menyajikan item yang sebanding dengan yang pernah dilihat atau dibeli konsumen.

Singkatnya, hiper-personalisasi adalah langkah selanjutnya dari personalisasi. Hal ini dilakukan dengan memanfaatkan teknologi mutakhir untuk mengevaluasi dan merespons data real-time, memberikan pengguna pengalaman yang sangat personal dan relevan secara kontekstual yang memenuhi kebutuhan dan preferensi masing-masing.

Sumber: Freepik

Peran yang Dimainkan AI dalam Memungkinkan Terjadinya Hiper-personalisasi

Hyper-personalisasi sebagian besar dimungkinkan oleh kecerdasan buatan (AI), yang menawarkan keterampilan dan alat yang diperlukan untuk mengevaluasi data dalam jumlah besar, menghasilkan wawasan, dan merancang pengalaman unik bagi pengguna individu. Berikut ini adalah cara utama AI mendukung hiper-personalisasi:

1. Analisis dan wawasan dari data

Data dalam jumlah besar dari berbagai sumber, seperti perilaku pengguna, preferensi, demografi, dan pertemuan sebelumnya, dapat diproses dan dianalisis oleh algoritma AI. Dengan penggunaan fitur ini, perusahaan dapat membuat profil klien komprehensif yang mencakup lebih banyak informasi daripada sekadar demografi. Profil ini dapat mencakup minat, kebiasaan browsing, dan bahkan analisis sentimen dari interaksi media sosial. Dengan penggunaan analitik ini, pemasar dapat menciptakan pengalaman dan kampanye yang sangat dipersonalisasi yang dapat disampaikan langsung kepada setiap konsumen.

2. Adaptasi secara Real Time

Strategi dinamis yang langsung menyesuaikan dengan perubahan perilaku klien diperlukan untuk hiper-personalisasi. Berdasarkan keterlibatan pengguna terkini, sistem AI dapat langsung menyesuaikan pesan pemasaran, rekomendasi produk, dan distribusi konten terhadap perubahan ini. Daya tanggap ini meningkatkan keterlibatan dan kebahagiaan konsumen dengan menjamin bahwa pengalaman yang ditawarkan selalu tepat waktu dan relevan.

3. Pembuatan Konten

Penciptaan materi dinamis yang secara khusus diperuntukkan bagi setiap pengguna dimungkinkan oleh AI generatif. Kecerdasan buatan (AI) dapat memberikan pesan dinamis yang disesuaikan dengan pengguna, rekomendasi produk, dan penawaran promosi dengan memanfaatkan algoritme. Karena fitur ini, informasi dapat disesuaikan hingga tingkat yang tidak mungkin dilakukan dengan pendekatan personalisasi statis, sehingga lebih relevan dan menarik bagi setiap pengguna unik.

4. Analisis Prediktif

AI menggunakan analisis prediktif untuk memperkirakan kebutuhan dan tindakan pengguna, sehingga memungkinkan terjadinya interaksi proaktif. AI dapat mengidentifikasi waktu terbaik untuk memberikan pesan, peringatan, atau penawaran dengan memodelkan berbagai perilaku dan menerapkan algoritma. Wawasan ini memfasilitasi pengembangan titik kontak khusus yang meningkatkan perjalanan konsumen secara keseluruhan.

5. Optimasi Berkelanjutan

Hiper-personalisasi adalah proses yang perlu terus ditingkatkan; ini bukan peristiwa yang terjadi satu kali saja. AI menganalisis masukan pengguna dan indikator kinerja untuk memungkinkan pengujian berulang dan penyempurnaan taktik personalisasi. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk menyesuaikan strategi mereka berdasarkan data, sehingga menjamin bahwa pengalaman yang sangat dipersonalisasi akan terus berhasil dan sejalan dengan perubahan ekspektasi klien.

6. Peningkatan Koneksi Klien

Bisnis dapat memperkuat hubungan klien mereka dengan memberikan pengalaman yang disesuaikan melalui penggunaan wawasan berbasis AI. Ketika konsumen menerima konten relevan yang sesuai dengan minat dan perilaku mereka, mereka merasa dipahami dan dihargai, itulah sebabnya hiper-personalisasi meningkatkan kepercayaan dan loyalitas.

Sumber: Freepik

Singkatnya, kecerdasan buatan (AI) membentuk fondasi hiper-personalisasi, yang memungkinkan perusahaan memeriksa data, menghasilkan wawasan, dan memberikan pengalaman yang sangat disesuaikan sehingga meningkatkan kepuasan dan keterlibatan pelanggan. Kecerdasan buatan (AI) mengubah strategi pemasaran konvensional menjadi interaksi dinamis dan individual yang terhubung dengan orang-orang tertentu melalui pembuatan konten, adaptasi waktu nyata, analisis prediktif, dan pengoptimalan berkelanjutan.

Referensi:

Desaid, D., 2022. Hyper-Personalization: An AI-Enabled Personalization for Customer-Centric Marketing. 10.4018/978-1-7998-7959-6.ch003.

Gonfalonieri, A., 2018. The Age of Hyper-Personalization and AI. Medium.

Hameed, H., 2023. For an online shopping experience more tailored than your favorite outfit, try hyper-personalization. Commercetools.

Henna, S. dan K. Reddy, 2020. Hyper Personalization using AI in Marketing. International Journal of Management and Commerce Innovations ISSN 2348-7585 (Online) Vol. 7, Issue 2, pp: (1162-1165)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *