Manajemen Pemasaran Internasional

Blue Ocean Strategy: Cara Cerdas Keluar dari Perang Harga

oleh: Nina Triolita, S.E., M.M.

Sumber: Freepik

Indonesia sebagai salah satu negara berkembang di Dunia memiliki pertumbuhan bisnis yang menimbulkan persaingan ketat antar bisnis. Persaingan pasar tidak hanya terjadi dalam bisnis yang sejenis tatapi juga merambah pada bisnis lain yang hampir bisa menjadi barang substitusi. Hampir semua sektor sekarang punya banyak pemain. Bahkan niche market yang dulunya sepi kompetitor, sekarang udah ramai. Teknologi bikin semua orang bisa buka bisnis, dari online shop sampai software developer. Alhasil, beda harga seribu rupiah aja bisa bikin konsumen pindah. Di tengah ketatnya persaingan bisnis saat ini, banyak pelaku usaha terjebak dalam “perang harga”—situasi di mana satu-satunya cara untuk menarik pelanggan adalah dengan menurunkan harga. Sayangnya, strategi ini sering kali justru menggerus keuntungan, melemahkan brand, dan membuat bisnis rentan secara jangka panjang.

Nah, di sinilah konsep Blue Ocean Strategy muncul sebagai solusi cerdas: bukan ikut bersaing, tapi menciptakan ruang pasar baru yang belum tergarap, di mana kompetisi menjadi tidak relevan.

Apa Itu Blue Ocean Strategy?

Blue Ocean Strategy ( Strategi Lautan Biru ) yang pertama kali diperkenalkan oleh W. Chan Kim dan Renee Mauborgne. Strategi ini adalah salah satu bentuk upaya untuk mencapai diferensiasi dan biaya rendah guna membuka ruang pasar baru dan menciptakan permintaan baru. Strategi ini bertujuan untuk menciptakan dan menguasai ruang pasar yang tidak tertandingi, sehingga membuat persaingan menjadi tidak relevan. Strategi ini didasarkan pada pandangan bahwa batasan pasar dan struktur industri bukanlah sesuatu yang pasti dan dapat direkonstruksi melalui tindakan dan keyakinan pelaku industri. Dalam buku blue ocean strategy karangan dari W.Chan Kim dan Renee Mauborgne terdapat istilah “ lautan merah dan lautan biru “ yang memnggambarkan jagat pasar. Blue Ocean Strategy adalah pendekatan strategi bisnis yang diperkenalkan oleh W. Chan Kim dan Renée Mauborgne melalui bukunya yang fenomenal “Blue Ocean Strategy” (2005). Inti dari strategi ini adalah berinovasi dalam nilai—menciptakan produk atau layanan yang menawarkan manfaat unik, sehingga menciptakan permintaan baru dan pasar baru yang “biru”, alias belum dipenuhi oleh pesaing. Berbeda dengan Red Ocean—pasar yang sudah penuh pemain dan berdarah-darah karena kompetisi—Blue Ocean fokus pada diferensiasi dan inovasi, bukan pada harga.

Perang harga merupakan ancaman bagi setiap bisnis. Adapun beberapa alasan mengapa Perang Harga Itu Berbahaya?

  1. Margin Keuntungan Menipis
    Menurunkan harga demi bersaing artinya mengorbankan profit. Dalam jangka panjang, ini bisa membuat bisnis sulit bertahan.
  2. Perang Harga = Perang Sia-sia
    Pesaing akan terus menurunkan harga, dan Anda akan terus mengejar. Tidak ada ujungnya.
  3. Menurunkan Persepsi Nilai
    Konsumen mungkin mulai melihat brand Anda sebagai “murahan”, bukan sebagai solusi berkualitas.

Perang harga menjadi suatu fenomena yang tidak bisa lepas dari apa yang disebut persaingan. Setiap bisnis perlu memiliki strategi Keluar dari Perang Harga dengan melakukan Blue Ocean Strategy.  Ada beberapa tahapan dalam menjalankan strategi ini diantaranya :

1. Kenali Nilai yang Bisa Diinovasi

Tanyakan: Apa yang benar-benar dihargai oleh pelanggan saya? Apakah mereka membeli karena kualitas, kenyamanan, pengalaman, atau gaya hidup?

2. Hilangkan, Kurangi, Tambah, dan Ciptakan

Gunakan Four Actions Framework dari Blue Ocean:

  • Eliminate (Hilangkan): Apa yang bisa dihapus karena tidak lagi relevan?
  • Reduce (Kurangi): Apa yang bisa dikurangi tanpa mengurangi nilai inti?
  • Raise (Tingkatkan): Apa yang bisa ditingkatkan untuk memberikan pengalaman lebih baik?
  • Create (Ciptakan): Apa yang belum pernah ditawarkan oleh industri ini?

3. Contoh Nyata: Cirque du Soleil

Alih-alih bersaing dengan sirkus tradisional dalam hal akrobat dan atraksi hewan, mereka menciptakan “sirkus teater”—menggabungkan seni, musik, dan cerita—dan menarik audiens premium yang rela membayar lebih mahal.

4. Bangun Brand yang Unik dan Sulit Ditiru

Fokus pada positioning yang kuat dan narasi yang unik. Jadilah “satu-satunya” alih-alih “salah satu dari banyak”. Blue Ocean Strategy bukan hanya strategi, tapi mindset. Saat Anda berhenti bersaing secara langsung dan mulai menciptakan nilai yang berbeda, Anda membuka peluang besar untuk tumbuh tanpa tekanan harga. Ingat, tujuan bisnis bukan menjadi yang terbaik dalam kompetisi, tapi menjadi berbeda dan relevan dalam cara yang belum pernah dilakukan sebelumnya.

Menerapkan Blue Ocean Strategy dapat memberikan berbagai manfaat yang signifikan bagi perusahaan. Adapun beberapa manfaat Blue Ocean Strategy adalah sebagai berikut:

1. Mencapai Target dan Segmentasi Pasar

Salah satu manfaat Blue Ocean Strategy adalah membantu perusahaan mencapai target dan segmentasi pasar yang tepat.

Dengan menciptakan pasar baru, perusahaan dapat mengejar target dan segmentasi yang spesifik.

Hal ini, memungkinkan perusahaan untuk berfokus pada kebutuhan dan preferensi pelanggan yang tidak terlayani sebelumnya.

2. Mengetahui Peluang Kesuksesan

Manfaat lain dari penerapan Blue Ocean Strategy adalah kesempatan bagi perusahaan untuk mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang yang belum tergali sebelumnya.

Pada pasar baru, terdapat banyak potensi kesuksesan yang belum dimanfaatkan oleh pesaing, sehingga perusahaan dapat mengambil keuntungan dan menjadi pelopor dalam industri.

3. Berpotensi Menjadi Pemimpin Pasar

Dalam Blue Ocean Strategy, perusahaan dapat menciptakan nilai unik dan menawarkan produk atau layanan yang tidak ada persaingannya.

Hal ini memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk menjadi market leader dan mengambil alih pangsa pasar yang signifikan.

Strategy ini perusahaan mencoba mengungguli pesaingnya untuk meraih pangsa pasar yang lebih besar. Seiring dengan semakin padatnya pasar, laba dan pertumbuhan pun berkurang. Produk menjadi komoditas, yang berujung pada persaingan yang sangat ketat atau ‘berdarah’. Itulah sebabnya muncul istilah samudra merah. Blue Ocean Strategy menunjukkan semua industri yang belum ada saat ini – ruang pasar yang tidak dikenal, tidak ternoda oleh persaingan. Di lautan biru, permintaan diciptakan alih-alih diperebutkan. Ada banyak peluang untuk pertumbuhan yang menguntungkan dan cepat.

Sumber Referensi :

W. C. Kim, Renée Mauborgne. 2005. Blue Ocean Strategy. Harvard Business Review

Abdolshah, M., Sharifi, S., Govari, V. R., & Mohammadi, H. D. (2017). Preparing Strategy for Emerging Bankers in Iran Banking Industries Using Blue Ocean Strategy: A Case Study in Pasargad Bank of Iran. In Strategic Human Capital Development and Management in Emerging Economies (pp. 170-187). IGI Global.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *