Author: I Kadek Bagus Feristha Udayana, S. Kom, M.M.
Program Studi Teknologi Komputer
1. Pendahuluan
Inteligensi Bisnis adalah sekumpulan teknik dan alat untuk mentransformasi dari data mentah menjadi informasi yang berguna dan bermakna untuk tujuan analisis bisnis
2. Fungsi
Berdasarkan definisi diatas bahwa fungsi Business Intelligence adalah sebagai sistem pendukung pengambilan keputusan dimana sistem dan aplikasi ini mengubah data-data dalam suatu perusahaan atau organisasi (data operasional, data transaksional, atau data lainnya) ke dalam bentuk pengetahuan.
3. Sejarah Intelegensi Bisnis
Istilah Intelegensi Bisnis pertama kali digunakan oleh Hans Peter, seorang peneliti di IBM, dalam sebuah artikel pada tahun 1958. Bisnis intelijen merupakan evolusi dari sistem pendukung keputusan Decision Support Systems (DSS) yang dimulai pada tahun 1960 dan dikembangkan pada tahun 1980-an .
4. Profesi pada Intelegensi Bisnis
Profesi intelegensi bisnis atau Business Intelligence ini mengandalkan data dan mengubahnya menjadi sebuah prospek bisnis dari perusahaan atau klien yang memberikan pekerjaan padanya. Jika dibahas apakah peranannya sesederhana itu dan hanya melakukan pengolahan data saja? Apakah ia hanya sekedar orang yang memahami data dan melek soal bisnis saja?
Jabatan ini merupakan posisi pada orang yang mencari cara dan metodologi untuk menganalisis sebuah informasi tentang bisnis.
Lain halnya dengan Robert Half yang berpendapat bahwa, hasil dari analisis yang dilakukan terhadap data bisnis ini kelak akan jadi rujukan dalam bekerja sama dengan staf-staf lain. Sama seperti posisi lainnya, posisi ini terbilang penting pada suatu perusahaan. Pasalnya, mereka akan jadi orang yang menentukan arah dan strategi bisnis dari perusahaan.
Salah strategi, bisa kacau rencana bisnis yang sudah ditetapkan perusahaan. Oleh karena itu, intelegensi bisnis juga kerap disebut ahli taktik bisnis. Namun, mereka berbeda dengan business analytics. Jika analisis bisnis hanya menganalisis saja, orang yang bekerja dengan posisi ini mesti bisa mendeskripsikan hasil dari analisis tersebut.
4. Pekerjaan dan Tanggung Jawab Business Intelligence
Ada beberapa tanggung jawab pekerjaan dan tugas yang biasa diemban oleh orang memiliki profesi ini. Berikut adalah beberapa diantaranya :
a. Membuat analisis data
Orang yang berprofesi ini harus bisa bekerja sama dengan tim engineer untuk meluncurkan analisis data bisnis. Analisis diperlukan untuk memajukan perusahaan dari segi pemanfaatan data.
b. Pengamatan dan evaluasi pada business intelligence
Mereka juga harus bisa mengevaluasi dan melihat data secara menyeluruh. Setiap isu
terbaru soal bisnis sama sekali tidak boleh lewat. Malah, mereka harus bisa menghasilkan profit dari data yang ada menjadi sebuah insight atau rekomendasi untuk perkembangan bisnis perusahaan. Selain itu, mereka juga harus membuat kebijakan dan prosedur tersendiri soal penggunaan analisis data ini.
c. Mengembangkan analisis data bisnis intelektual
Tanggung jawab di posisi ini mengharuskan seseorang untuk dapat menilai proses analisis data bisnis yang dilakukan perusahaan. Jika memang dirasa buruk, tidak ada salahnya proses itu diperbaiki.
d. Pengolahan data
Pada posisi ini bukan hanya pandai menganalisis data bisnis, orang yang bertanggung jawab bekerja di posisi ini juga harus mampu mengumpulkan data-data tersebut dalam tempat yang mudah diakses. Data juga mesti disimpan di tempat yang aman, yang hanya diketahui awak perusahaan.
e. Skills dan Kualifikasi Business Intelligence
Untuk menjadi seorang business intelligence, ada beberapa skill yang harus bisa dilakukan. Selain analisis data yang baik, ada beberapa software yang juga mesti bisa kita gunakan. Berikut adalah rangkaian perangkat lunak yang harus bisa digunakan:
1. Tableau
Software ini membantu visualisasi data, serta terintegrasi dengan sumber data seperti Excel ataupun SQL Data Warehouse.
2. Splunk
Platform ini membantu seseorang dalam analisis data bisnis. Software ini mampu menyajikan data analytics yang baik, dan
dapat membantu business intelligence dalam membuat analisis yang mumpuni.
3. Alteryx
Software ini membantu karena dapat melampirkan hasil analisis dari pencampuran berbagai sumber data. Alterys membantu seorang business intelligence dalam menyajikan insight yang lebih kaya dan mendalam.
4. Qlik
Sama seperti Tableau, software ini berkutat dalam hal visualisasi data. Namun, ternyata Qlik juga bisa menyajikan hasil analisis data, serta bisa menciptakan platform data yang pas bagi para pakar bidang ini.
5. Domo
Software ini terintegrasi dengan banyak industri. Aplikasi ini bisa membuat BI mengetahui data-data bisnis dari industri tersebut. Sehingga akan membantu mereka dalam membuat analisis dan rekomendasi yang baik.
6. Dundas BI
Software ini digunakan untuk membuat dashboard dan scorecards, yang kelak bisa membantu business intelligence. Ia juga bisa menyajikan pelaporan data dalam bentuk yang lebih sederhana.
7. Google Data Studio
Sama seperti Google Analytics, bedanya adalah software ini menampilkan data yang didapat dari Google Analytics. Ada juga Einstein Analytics, perangkat lunak intelegensi bisnis yang sudah memakai AI (kecerdasan buatan).
8. Birst
Platform ini digunakan untuk menganalisis, mengeksplorasi, dan menampilkan big data. Sebagai platform, Birst cukup menerima data mentah dan mengolahnya menjadi gudang data yang siap untuk dianalisis.
f. Jenjang Karier Business Intelligence
Jenjang karier profesi ini terbilang bagus, ada beberapa posisi yang bisa ditempati, jika kelak kita sudah punya pengalaman. Namun biasanya, untuk dapat dipromosikan dari posisi ini, dibutuhkan pengalaman minimal 3 tahun.
Posisi pertama yang amat mungkin adalah Business Intelligence Manager. Jika sudah di posisi ini, kita akan memimpin sebuah proyek bisnis. Proyek ini tentu mengandalkan data-data bisnis, dan kita akan jadi orang yang bertanggung jawab untuk itu. Pengalaman tersebut juga akan memungkinkan seseorang untuk menjadi Master Data Services. Bergulat setiap hari dengan data tentu memiliki pemahaman akan kecenderungan dari sebuah data.
Terakhir, adalah Administrator. Profesi ini mengedepankan apa keinginan pelanggan, apa yang sedang dikerjakan kompetitor, lalu kondisi ekonomi melalui data yang dimiliki.