oleh: Agus Sudarsono, S.ST.Par., M.Par.

Hygiene sanitasi merupakan aspek fundamental dalam operasional housekeeping hotel yang menentukan kualitas pelayanan dan kepuasan tamu. Penerapan standar kebersihan dan kesehatan yang ketat tidak hanya menjamin pengalaman menginap yang nyaman tetapi juga melindungi reputasi hotel sebagai penyedia akomodasi yang aman dan terpercaya. Departemen housekeeping memikul tanggung jawab besar dalam memastikan seluruh area hotel, terutama kamar tamu, memenuhi standar kebersihan tertinggi yang sesuai dengan regulasi kesehatan internasional.
Prinsip Dasar Hygiene Sanitasi di Housekeeping Hotel
Pengertian dan Ruang Lingkup
Hygiene sanitasi dalam konteks housekeeping hotel mengacu pada serangkaian praktik yang ditujukan untuk memelihara dan menjamin kebersihan, kesehatan, dan kenyamanan tamu melalui pencegahan kontaminasi dan pengendalian penyebaran penyakit. Ruang lingkupnya mencakup seluruh area hotel termasuk kamar tamu, kamar mandi, area publik, ruang meeting, dapur, dan area back of house.
Menstandarkan proses hygiene sanitasi memerlukan pendekatan sistematis yang meliputi pembersihan (cleaning), disinfeksi (disinfecting), dan sanitasi (sanitizing). Pemahaman perbedaan ketiga proses ini sangat krusial:
- Pembersihan: menghilangkan kotoran dan debris dari permukaan
- Sanitasi: mengurangi jumlah bakteri ke level aman yang ditentukan standar kesehatan publik
- Disinfeksi: membunuh mikroorganisme patogen pada permukaan benda mati
Regulasi dan Standar Internasional
Penerapan hygiene sanitasi di hotel mengacu pada berbagai standar internasional seperti WHO Guidelines on Sanitation and Health, ISO 22000:2018 untuk food safety management, dan peraturan lokal dari Kementerian Kesehatan. Hotel-hotel internasional juga menerapkan standar brand seperti Marriott’s Commitment to Clean, Hilton’s CleanStay, atau Accor’s ALLSAFE yang telah mendapatkan sertifikasi dari organisasi kesehatan global.
Sertifikasi hygiene seperti dari Bureau Veritas atau Ecolab menjadi bukti visual bagi tamu bahwa hotel telah memenuhi standar kebersihan yang ketat. Beberapa hotel di Indonesia bahkan telah mendapatkan sertifikasi “Indonesia Care” yang menunjukkan komitmen mereka terhadap protokol kesehatan selama pandemi.
Prosedur Operasional Standar Hygiene Sanitasi
Pembersihan Kamar Tamu
Prosedur pembersihan kamar tamu harus mengikuti protokol berurutan yang ketat untuk mencegah kontaminasi silang. Urutan yang dianjurkan adalah:
- Ventilasi: membuka jendela atau mengaktifkan exhaust fan selama 30 menit sebelum mulai membersihkan
- Pembersihan permukaan tinggi: membersihkan area atas seperti lampu, AC, dan bingkai gambar
- Pembersihan permukaan tengah: membersihkan furniture, peralatan elektronik, dan perlengkapan kamar
- Pembersihan permukaan rendah: menyapu, vacuuming, dan mengepel lantai
- Disinfeksi high-touch areas: mendisinfeksi area yang sering disentuh seperti gagang pintu, remote control, saklar lampu, dan keran air
High-touch surfaces memerlukan perhatian khusus karena berpotensi tinggi sebagai media penularan penyakit. Penelitian menunjukkan bahwa remote control TV merupakan item terkotor di kamar hotel dengan tingkat kontaminasi bakteri hingga 67.9% lebih tinggi daripada permukaan lainnya.
Sanitasi Kamar Mandi
Kamar mandi hotel merupakan area kritis yang memerlukan prosedur sanitasi khusus karena kelembaban tinggi yang mempromosikan pertumbuhan bakteri dan jamur. Prosedur yang harus diterapkan:
- Penggunaan disinfectant khusus bathroom yang efektif terhadap jamur dan lumut
- Pemolesan keran dan perlengkapan kamar mandi untuk mencegah water spots
- Pengecekan dan pembersihan saluran air untuk mencegah penyumbatan
- Penggantian shower curtain secara berkala
- Sterilisasi toilet menggunakan toilet disinfectant sistemik
Pengelolaan Linens dan Perlengkapan Tidur
Penanganan linens yang tepat merupakan komponen essential dalam hygiene sanitasi housekeeping. Prosedur yang harus diikuti:
- Penggunaan sarung tangan saat menangani linens kotor
- Pemisahan linens kotor dalam kantor khusus yang kedap air
- Pencucian dengan temperatur tinggi (minimal 70°C) dengan detergent yang sesuai
- Penyimpanan linens bersih dalam ruangan tertutup dengan kontrol kelembaban
- Penggunaan pillow and mattress protectors yang dapat dicuci secara reguler
Pemilihan Chemical dan Peralatan Pembersih
Jenis Chemical Pembersih
Pemilihan chemical pembersih yang tepat merupakan kunci efektivitas program hygiene sanitasi. Jenis chemical yang diperlukan:
- All-purpose cleaner: untuk pembersihan umum permukaan
- Glass cleaner: untuk pembersihan kaca dan cermin
- Bathroom cleaner: khusus untuk kerak sabun dan kotoran kamar mandi
- Disinfectant: membunuh kuman dan bakteri (harus terdaftar di EPA)
- Carpet cleaner: pembersih karpet dengan sistem foam atau steam extraction
- Floor polish: untuk perawatan lantai
System pencairan chemical yang tepat sangat penting untuk memastikan efektivitas dan efisiensi penggunaan. Penggunaan automatic dilution system dapat memastikan konsentrasi yang konsisten dan mengurangi risiko kesalahan pencampuran manual.
Peralatan Pembersih Modern
Implementasi teknologi pembersihan modern dapat meningkatkan efektivitas hygiene sanitasi secara signifikan:
- UV-C sterilization devices: untuk mendisinfeksi kamar dan area publik
- Electrostatic sprayers: untuk pendistribusian disinfectant yang merata pada permukaan
- Steam cleaners: untuk sanitasi tanpa chemical pada area tertentu
- HEPA filter vacuums: untuk menangkap partikel kecil dan alergen
- Microfiber cleaning tools: dengan sistem kode warna untuk mencegah kontaminasi silang
Pelatihan dan Pengelolaan Staf
Program Pelatihan Berkelanjutan
Kompetensi staf housekeeping merupakan faktor penentu keberhasilan penerapan hygiene sanitasi. Program pelatihan harus mencakup:
- Teknik pembersihan yang benar sesuai jenis permukaan
- Penggunaan chemical yang aman dan efektif
- Personal protective equipment (PPE) yang tepat
- Identifikasi dan penanganan area kritis
- Protokol kesehatan pribadi dan kebersihan diri
Sertifikasi staf melalui program seperti Certified Executive Housekeeper (CEH) atau Certified Hospitality Housekeeping Executive (CHHE) dapat meningkatkan standar profesionalisme dan pengetahuan teknis.
Monitoring dan Evaluasi Kinerja
Sistem quality control yang robust diperlukan untuk memastikan konsistensi penerapan standar hygiene sanitasi. Metode monitoring yang efektif:
- Checklist inspeksi harian untuk setiap kamar yang dibersihkan
- ATP testing untuk mengukur tingkat kontaminasi biologis pada permukaan
- Mystery guest program untuk evaluasi independen
- Regular audit internal oleh tim quality assurance
- Digital inspection systems dengan mobile reporting untuk akurasi data
Daftar Pustaka
- World Health Organization. (2020). “Water, sanitation, hygiene, and waste management for SARS-CoV-2.” WHO Guidelines.
- American Hotel & Lodging Association. (2021). “Hotel Industry Cleaning and Safety Guidelines.”
- Indonesian Ministry of Health. (2020). “Pedoman Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 di Hotel dan Akomodasi Lainnya.”
- Hilton Worldwide. (2020). “Hilton CleanStay Program Standards.”