Oleh: Endah Lestari,S.ST.Par.,M.Par

Jembatan merupakan salah satu infrastruktur vital di sebuah kota destinasi pariwisata. Infrastruktur pariwisata adalah salah satu faktor penting dalam mendukung kenyamanan wisatawan. Jalan akses, tempat parkir, toilet umum, jaringan air, penerangan, hingga area rekreasi merupakan fasilitas yang harus dijaga kualitasnya. Tanpa pemeliharaan yang baik, infrastruktur akan cepat rusak, menurunkan daya tarik destinasi, bahkan dapat membahayakan pengunjung. Selain berfungsi sebagai sarana transportasi dan konektivitas antar wilayah, jembatan sering kali menjadi ikon atau daya tarik wisata itu sendiri. Kondisi jembatan yang terawat baik, akan meningkatkan kenyamanan, keamanan, serta citra positif destinasi. Sebaliknya, kerusakan atau kurangnya pemeliharaan dapat menimbulkan risiko kecelakaan, menurunkan daya tarik kota, dan berdampak pada kepuasan wisatawan. Oleh karena itu, perencanaan maintenance (pemeliharaan) jembatan menjadi bagian penting dalam pengelolaan infrastruktur pariwisata, sebagai kebutuhan utama bagi pengelola destinasi maupun pemerintah daerah.
Pentingnya Maintenance Jembatan
Perencanaan maintenance bertujuan untuk menjaga keberlangsungan fungsi infrastruktur, memperpanjang umur aset, dan mengurangi risiko kerusakan besar yang menimbulkan biaya tinggi. Pemeliharaan yang terencana juga dapat meningkatkan kepuasan pengunjung, menjaga citra destinasi, serta mendukung keberlanjutan pariwisata.Tanpa perencanaan yang matang, pemeliharaan sering dilakukan secara reaktif (menunggu rusak), yang justru lebih mahal dan tidak efisien.
Dalam konteks destinasi pariwisata, jembatan bukan hanya sekadar sarana mobilitas tetapi juga elemen estetika dan identitas kota. Perencanaan maintenance diperlukan untuk:
1. Menjamin keselamatan wisatawan dan masyarakat lokal.
2. Memperpanjang umur teknis jembatan.
3. Menjaga nilai estetika dan fungsi jembatan sebagai daya tarik wisata.
4. Mencegah biaya perbaikan besar akibat kerusakan mendadak.
5. Mendukung kelancaran akses menuju kawasan wisata.
Tahapan Perencanaan Maintenance Jembatan
Inventarisasi aset dan Penilaian Kondisi
Semua fasilitas wisata dicatat, baik kondisi, umur, maupun lokasi. Dan juga melakukan pencatatan detail struktur jembatan (panjang, material, umur, kapasitas).
Dilakukan inspeksi berkala untuk mengetahui tingkat kerusakan, serta melakukan inspeksi rutin terhadap elemen utama seperti pondasi, tiang, lantai jembatan, dan pagar pengaman.
Analisis Risiko
Menilai potensi risiko kerusakan berdasarkan lalu lintas, beban kendaraan, iklim, dan faktor lingkungan (misalnya banjir).
Menentukan tingkat prioritas perbaikan berdasarkan potensi dampak terhadap keselamatan dan pariwisata.
Menentukan pemeliharaan aset kritis seperti jalan, jembatan, dan sanitasi menjadi prioritas utama.
Penyusunan Program Maintenance
Preventive Maintenance: pengecatan anti karat, pembersihan drainase jembatan, pemeriksaan baut dan sambungan.
Corrective Maintenance: perbaikan minor pada retakan, penggantian komponen rusak.
Rehabilitation & Strengthening: penguatan struktur atau renovasi besar sesuai umur jembatan.
Penjadualan dan Penganggaran
Menetapkan jadual pemeliharaan rutin juga preventif (harian, mingguan, bulanan, tahunan).
Estimasi biaya harus disiapkan sejak awal, termasuk dana darurat. Dengan menyusun anggaran tahunan untuk pemeliharaan dengan alokasi khusus dari APBD, dana retribusi pariwisata, atau skema kemitraan publik-swasta.
Pelaksanaan dan Monitoring
Melaksanakan pemeliharaan sesuai standar teknis (misalnya Standar Nasional Indonesia/SNI).
Pemeliharaan dilakukan sesuai jadual dan dievaluasi secara rutin agar lebih efektif.
Melakukan monitoring dan dokumentasi hasil inspeksi secara berkala untuk evaluasi efektivitas rencana.
Contoh Penerapan
Harian: pembersihan sampah di area wisata, saluran drainase jembatan untuk mencegah genangan air.
Bulanan: pengecekan baut, sambungan, dan lampu penerangan untuk pencahayaan jembatan yang sering digunakan wisatawan.
Tahunan: audit teknis kondisi struktur jembatan, pengecatan ulang bangunan, dan perkuatan elemen penopang, serta perbaikan jalan.
Dengan pola seperti ini, infrastruktur wisata akan tetap terjaga, wisatawan merasa nyaman, dan destinasi dapat bersaing dalam jangka panjang.

Penutup
Perencanaan maintenance infrastruktur pariwisata merupakan investasi jangka panjang. Perencanaan maintenance jembatan dalam kota destinasi pariwisata merupakan strategi penting untuk menjaga keselamatan, estetika, dan kelancaran akses wisata. Dengan perencanaan yang baik, jembatan tidak hanya berfungsi sebagai sarana transportasi, tetapi juga dapat menjadi bagian dari daya tarik wisata kota. Pemeliharaan yang baik dan teratur akan mendukung keberlanjutan pariwisata, bukan hanya mengurangi biaya kerusakan, tetapi juga meningkatkan kualitas pengalaman wisatawan dan kepuasan wisatawan.
Oleh karena itu, setiap pengelola destinasi perlu menyusun rencana maintenance yang sistematis, berbasis risiko, dan berkelanjutan.
Referensi Pustaka
- Inskeep, E. (1991). Tourism Planning: An Integrated and Sustainable Development Approach. New York: Van Nostrand Reinhold.
- Page, S. J. (2019). Tourism Management. Routledge.
- Mobley, R. K. (2002). An Introduction to Predictive Maintenance. Butterworth-Heinemann.
- UNWTO. (2017). Tourism and Sustainability Report. Madrid: World Tourism Organization.
- Direktorat Jenderal Bina Marga. (2016). Manual Pemeliharaan Jembatan. Jakarta: Kementerian PUPR.
- American Association of State Highway and Transportation Officials (AASHTO). (2012). Bridge Maintenance, Inspection, and Evaluation. Washington, DC.