Author: Thomas Khrisna Sidharta M.Si.
Laporan neraca yang yang telah lama kita kenal ini ternyata masih mengandung dua kelemahan besar. Dan kelemahan ini ini secara sadar ataupun tidak sadar telah kita praktekkan selama berpuluh-puluh tahun pada berbagai macam organisasi dan perusahaan. Berikut akan saya sampaikan dua kelemahan signifikan dalam laporan neraca perusahaan.
Kelemahan yang pertama adalah tidak adanya nilai atas sumber daya manusia. Seperti yang telah kita ketahui dalam laporan neraca terdiri atas segala macam aset milik perusahaan. Dimana kesemuanya itu adalah aset benda mati, tidak ada satupun aset atas sumber daya manusia organisasi. Padahal kita ketahui dan rasakan bersama bahwa yang menjadi penggerak organisasi adalah sumber daya manusianya. Artinya kemampuan sumber daya manusia menentukan hidup dan berkembangnya suatu organisasi dan perusahaan bukan hanya pada keberadaan aset non-hidup nya meskipun nilainya sangat tinggi. Untuk aset sumber daya manusia dan nama-nama team manajemen ada pada lampiran laporan keuangan tetapi tidak langsung ada pada neraca.
Mengapa tidak tampak nilai atas sumber daya manusia pada laporan neraca, karena laporan neraca hanya melulu menyajikan hal-hal yang dapat diukur dalam rupiah atau satuan mata uang. Sedangkan hingga saat ini ini belum ada ukuran baku untuk nilai atas sumber daya manusia. Namun menurut saya ya tetap harus ada ada informasi tentang nilai sumber daya manusia perusahaan yang yang tampil di neraca karena tidak dapat dipungkiri bahwa nilai sumber daya manusia sejatinya adalah faktor atau aset terbesar dari organisasi.
Kelemahan kedua dari laporan neraca adalah posisi harta atau aset yang berada di kolom yang pertama atau bagian pertama baru kemudian hutang dan modal. Secara normal kita akan membaca bagian pertama dari kiri ke kanan sehingga secara normal kita akan membaca harta atau aset dulu baru kemudian melihat hutang dan modal perusahaannya. Menurut saya ,ini adalah kelemahan yang kedua karena harta baru akan diperoleh jika modal dan kewajiban terpenuhi. menurut saya akan jauh lebih informatif dan riil apabila laporan hutang dan modal diletakkan lebih dahulu sebelum laporan harta atau asset, karena informasi hutang dan modal bersifat lebih penting dibanding harta.
Dua hal tersebut adalah kelemahan dari laporan neraca hingga triwulan kedua tahun 2022 saat tulisan ini ditulis. Semoga kedepannya laporan neraca yang telah dipakai oleh masyarakat bisnis sedunia selama puluhan tahun ini dapat lebih disempurnakan. Sekian, terima kasih dan semoga menginspirasi.