Author: Thomas Khrisna Sidarta
Disrupsi
Dunia yang kita alami sekarang telah menjadi planet teknologi. Segalanya serba teknologi dan serba digital, bisa jadi tanpa batas ruang dan waktu. Ini yang dinamakan disrupsi, artinya adanya inovasi atau perubahan. Artinya muncul cara-cara baru yang semakin menggantikan cara-cara yang lama yg bahkan berubah tiap harinya.
Cara-cara lama belum selesai kita pelajari. Dan sudah muncul cara-cara yang baru. Untuk itu kita mau tidak mau setiap hari harus update harus berubah. Harus mengikuti dan harus bekerja dengan perkembangan teknologi. Karena perkembangan teknologi mengubah cara kita berpikir. Mengubah cara kita transportasi, konsumsi, investasi, belajar, dan menyelesaikan masalah. Akhir kata selamat datang di era teknologi digital yang perkembangannya akan makin luar biasa kedepannya.
Dalam dunia pembelajaran seorang akademisi tidak harus fokus belajar pada satu hal saja. Namun ia bisa fokus dan belajar beberapa hal lain dan bahkan banyak hal lain. Tanpa dibatasi ruang dan waktu lewat pembelajaran online.
Anak sekolah SD SMP SMA maupun kuliah dan usia berapa pun bisa mengetahui dan belajar apapun sejak awal. Dan cita-cita mereka mulai berbeda dengan cita-cita orang tua mereka. Karena generasi z dan generasi Alfa banyak mendapatkan informasi lewat dunia digital maka mereka bisa punya cita-cita yang yang tidak sesuai. Atau yang tidak pernah terbayangkan oleh orangtuanya sebelumnya.
Fenomena
Dunia digital menampilkan banyak profesi yang sebelumnya tidak terpikirkan oleh orang tuanya. Profesi sebagai youtuber dan perancang game adalah sebagian kecil profesi yang orang tua nya tidak pernah perkirakan sebelumnya. Dan mungkin masih banyak profesi-profesi dengan nama-nama yang baru. Yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya menjadi impian dari generasi Z atau generasi Alfa.
Fenomena yang kedua adalah mulai belajarnya orang tua kepada anak-anak. Kalau dulu anak-anak belajar dari orang tuanya sekarang orang tua yang mulai belajar dari anak-anaknya
Fenomena yang berikutnya adalah generasi z mulai tidak terbiasa dengan pekerjaan-pekerjaan yang “kurang bersih”. Contohnya adalah pekerjaan tukang besi, montir, teknisi, pekerjaan pengelola limbah dan sampah. Atau pekerjaan pekerjaan pabrik lainnya meskipun hasil orang tua mereka dari situ tidaklah sedikit. Mereka lebih suka pekerjaan-pekerjaan yang bersifat kantor bersih, profesional, mewah, komputerisasi, dan teknologi.
Akhir kata, selamat datang di era disrupsi perubahan teknologi. Dimana dalam era ini terjadi gesekan-gesekan signifikan antara generasi X, Y, Z dan yang akan datang adalah generasi Alfa. Salam sehat semuanya dan semoga sukses.