Author : Nina Triolita, S.E., M.M.
Prodi Manajemen Pemasaran Internasional
Perilaku Konsumen Pasca Covid
Perkembangan teknologi yang semakin pesat. Dalam menyongsong Era Society 5.0 telah mampu mentransformasi perilaku konsumen berbasis digital dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Setiap individu telah mulai terbiasa dengan kehadiran teknologi dalam setiap aktivitasnya. Pada Era pasca Pandemi Covid-19 telah membuat perubahan terhadap perilaku konsumen sangat besar dalam memutuskan pembelian produk. Penerapan protokol kesehatan yang wajib harus dilakukan setiap individu.
Terdapat keterbatasan akses konsumen melakukan pembelian secara offline untuk beralih ke pembelian secara online. Pembelian secara online menjadi alternatif utama konsumen dalam mendapatkan produk yang dibutuhkan. Konsumen dalam menentukan pembelian akan selalu memanfaatkan akses digital teknologi. Kebutuhan individu saat ini menggunakan smartphone yang selalu diakses selama 24 jam sehari. Merubah perilaku individu dalam menentukan keputusan pembelian produk.
Pasca terjadinya Pandemi Covid – 19 kita bisa melihat berbagai macam perubahan perilaku konsumen dalam membeli barang. Tidak hanya pada proses pembelian namun juga terjadi pada perubahan kebutuhan konsumen akan minat terhadap sebuah produk. Konsumen mengalami perubahan perilaku secara transformasional dalam waktu relatif singkat. Kecanggihan teknologi yang menjadi salah satu alasan perubahan perilaku konsumen. Memanjakan konsumen tidak hanya pada kemudahan tetapi juga pada luasnya akses informasi yang bisa didapatkan oleh konsumen.
Transformational Behavior Customer telah terjadi dalam kehidupan masyarakat saat ini di seluruh belahan dunia. Fenomena masyarakat yang dapat kita lihat setelah terjadi pandemi yang melanda seluruh belahan dunia. Perubahan perilaku konsumen yang lebih mengedepankan digital teknologi. Proses pembelian produk konsumen mulai dari rasa keinginan, pembelian hingga mendapatkan produk selalu diiringi oleh pemanfaat teknologi.
Adapun keputusan pembelian menurut Kotler (2005) yang menyatakan keputusan pembelian ialah satu proses pengerjaan permasalahan yang terbagi dalam menganalisis atau pengenalan keperluan dan kemauan sampai sikap sesudah pembelian.
Keputusan Pembelian Konsumen
Teori Kotler (2005) tentang Keputusan Pembelian Konsumen jika kita kaitkan dengan fenomena saat ini di tengah perkembangan teknologi yang semakin pesat pasca terjadinya Pandemi Covid-19 dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Menganalisis atau pengenalan keperluan
Konsumen di seluruh dunia yang dalam kesehariannya memanfaatkan smartphone dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Setiap konsumen memiliki informasi yang tiada batas baik ruang dan waktu dalam mengikuti perkembangan trend dari produk yang diminati. Kemudahaan akses informasi memberikan banyak penawaran produk-produk trend terbaru yang selalu up to date. Trend pengenalan produk-produk baru akan mampu membuat ketertarikan konsumen dalam mendapatkan produk yang diminati. Konsumen dapat menganalisis produk yang sesuai dengan keperluan/kebutuhan yang ingin mereka miliki. Tentunya dalam tahap menganalisis atau pengenalan kebutuhan konsumen sudah memanfaatkan teknologi untuk dapat memberikan pengaruh dalam keputusan pembelian konsumen terhadap sebuah produk. Pembatasan akses secara langsung disaat terjadi pandemic Covid-19 memberikan kebebasan konsumen memanfaatkan smartphone mereka dalam mendapatkan infomasi.
2. Kemauan untuk membeli produk
Konsumen setelah melakukan analisis produk, konsumen akan mulai membuat suatu keputusan pembelian. Dalam proses pembelian produk, akses pertama yang akan dilakukan konsumen adalah berusaha mencari informasi terhadap produk yang akan dibeli melalui berbagai macam market place yang ada.. Berbagai macam market place menyajikan berbagai macam informasi terkait variasi produk, harga, data penjual, testimoni hingga saran terhadap kemampuan konsumen dalam membeli produk. Dalam proses pembelian produk konsumen akan menggunakan akses teknologi baik pembelian yang dilakukan secara online maupun secara offline. Konsumen dengan mudah mendapatkan produk yang diinginkan sesuai kebutuhan dengan memanfaatkan kemudahan teknologi yang memberi akses teknologi tiada batas tanpa harus melakukan kontak produk secara langsung dengan penjual seiring aturan protokol kesehatan yang harus di terapkan.
3. Sikap setelah pembelian produk
Konsumen setelah melakukan pembelian terhadap suatu produk akan dapat merasakan manfaat dan kepuasan terhadap suatu produk. Fenomena yang terjadi saat ini, konsumen sudah mulai dapat lebih terbuka dalam menyampaikan kepuasan pembeliannya. Konsumen tidak hanya akan mem-posting produk yang dibeli akan tetapi konsumen lebih terbuka dalam menyampaikan pendapatnya. Konsumen akan melakukan testimoni produk dan ketika konsumen merasa puas konsumen akan berusaha mem-posting produk dan secara tidak langsung melakukan promosi kepada publik terkait kepuasaan dalam membeli sebuah produk. Namun hal ini tidak selalu positif terkadang ada konsumen yang merasa tidak puas terhadap suatu produk dan akhirnya menurunkan citra dari produk yang dibeli tersebut.
Selain itu ada beberapa jenis produk yang memiliki layanan purna jual setelah pemakaian. Hal ini biasanya berlaku pada beberapa produk otomotif, elektronik, peralatan rumah tangga, dll. Pemanfaatan akses informasi layanan purna jual sebuah produk akan dapat menciptakan brand image yang baik bagi suatu produk. Sehingga produk yang memiliki harga purna jual yang tinggi akan selalu dicari oleh konsumen karena kualitasnya.
Setiap perusahaan harus mampu membuat perubahan mengikuti arus perubahan kebutuhan konsumen dalam mendapatkan produk yang diinginkan. Setiap perusahaan perlu melakukan strategi pemasaran baru pasca terjadinya Pandemi Covid-19. Agar kebutuhan konsumen yang memiliki perubahan perilaku berorientasi pada akses digital terpenuhi.
Perusahaan yang mampu memanfaatkan kecanggihan kemajuan akses digital dalam pemasarannya akan mampu melihat kebutuhan konsumen saat ini dan dimasa depan. Dengan melihat adanya peluang tersebut tentunya akan memberikan perusahaan kekuatan pemasaran yang besar. Sehingga dapat memenangkan pasar konsumen di era serba digital pasca Pandemi Covid-19. Semoga dengan adanya arikel ini dapat memberikan gambaran motivasi akan pentingnya strategi pemasaran berbasis digital.