Author: Achmad Fitro, S.Kom, M.Kom
Dosen Program Studi Teknologi Komputer
McQuail (2005) mendefinisikan Computer Mediated Communication (CMC) sebagai tindakan komunikasi yang terjadi melalui penggunaan dua atau lebih perangkat elektronik. Definisi yang sangat luas ini mencakup semua pendekatan dan kondisi eksperimental yang digunakan dalam studi yang diulas dalam artikel ini. Dalam garis penelitian ini, CMC secara umum telah dikonseptualisasikan sebagai terdiri dari karakteristik atau kemampuan khusus yang membedakan komunikasi Face to Face (FtF) tradisional, termasuk batasan isyarat fisik dalam CMC sebagai salah satu perbedaan utama.
Kesadaran Diri
Franzoi (2005) mendefinisikan kesadaran diri objektif sebagai keadaan psikologis di mana seseorang menjadi objek perhatiannya sendiri. Melalui kapasitas untuk jenis kesadaran diri inilah kita mengidentifikasi dan memproses informasi tentang diri. Informasi tentang diri ini kemudian dapat dibagi lagi menjadi dua kategori utama aspek privat dan publik.
Sedangkan ciri-ciri kepribadian, nilai-nilai, emosi dan pikiran adalah contoh dari aspek diri pribadi, penampilan tubuh, perilaku yang terlihat dan nada suara adalah contoh dari aspek diri publik (Morin 2011).
Kesadaran Diri dan CMC
Beberapa penelitian telah menyelidiki hubungan antara CMC dan kesadaran diri secara langsung, tetapi paling sering hubungan ini dinilai atau disimpulkan secara tidak langsung dari hubungan antara CMC dan variabel ketiga, di mana kesadaran diri dianggap memainkan peran penting.
Dalam eksperimen semacam itu, keadaan kesadaran diri diinduksi menggunakan berbagai rangsangan untuk menguji apakah keadaan yang berbeda ini mempengaruhi variabel ketiga seperti pengungkapan diri (Joinson, 2001) atau perubahan sikap (Sassenberg et al., 2005) dalam lingkungan berkomunikasi yang dimediasi komputer.
Terdapat dua hal hubungan antara CMC dan kesadaran diri.
Pertama-tama kesadaran diri terlibat dalam berbagai proses psikologis penting dan dengan demikian relevan untuk memahami interaksi dasar antara penggunaan komputer untuk tujuan komunikasi dan kesadaran diri. Kedua, penggunaan komputer sebagai alat sosial dalam kehidupan sehari-hari telah meledak selama dua puluh tahun terakhir.
Facebook, Instagram dan twitter bisa menjadi salah satu contohnya. Fungsi umpan berita memberikan keterlibatan pengguna dengan semua jenis konten yang dibagikan oleh teman dan kontak serta merek – video, gambar, pembaruan tertulis, tautan, dll. yang mungkin berfungsi sebagai perpaduan rangsangan hiburan eskapis yang lebih tradisional.
Di sisi lain, informasi profil pengguna sendiri dapat berfungsi sebagai cermin ideal yang mengarahkan perhatian ke aspek yang dipilih dengan cermat (baik bagian luar seperti gambar maupun bagian dalam seperti keyakinan agama, hobi, atau selera film) dari diri.
Sumber
A. J. Wagg, M. M. Callanan, and A. Hassett, “The use of computer mediated communication in providing patient support: A review of the research literature,” Int. J. Nurs. Stud., vol. 82, pp. 68–78, 2018, doi: https://doi.org/10.1016/j.ijnurstu.2018.03.010.
McQuail, Denis. (2005). Mcquail’s Mass Communication Theory. 5th ed. London: SAGE Publications
Franzoi, S.L. (2005). Social Psychology – Fourth Edition. The McGraw-Hill Companies.
Gonzales, A. & Hancock, J. (2011). Mirror, Mirror on my Facebook Wall: Effects of Exposure to Facebook on Self-Esteem. Cyberpsychology, Behavior, and Social Networking, 14 (1-2), 79-83.
Sassenberg, K., Boos, M. & Rabung, S. (2005). Eur. J. Soc. Psychol. 35, 361–374.
Joinson, A. (2001). Self-disclosure in computer-mediated communication: The role of selfawareness and visual anonymity. Eur. J. Soc. Psychol., 31, 177-192
Thanks for sharing. I read many of your blog posts, cool, your blog is very good. https://www.binance.com/uk-UA/register?ref=S5H7X3LP