Oleh: Ita Megasari, S.E., M.S.A.

Sebelum menjawab pertanyaan mengapa dana darurat penting bagi keluarga? Kita perlu mengetahui terlebih dahulu, definisi atau pengertian dari dana darurat Dana darurat merupakan dana yang dipersiapkan untuk disimpan sebagai bentuk antisipasi dan dapat digunakan dalam keadaan darurat yang tidak diantisipasi atai tidak diharapkan terjadi (Situs Kementrian Keuangan RI, 2024). Dalam kondisi ekonomi yang tidak menentu, kecenderungan dalam memegang uang tunai atau asset yang sangat likuid seperti tabungan dan dolar dibutuhkan untuk menjaga stabilitas keuangan saat krisis melanda. Sebaiknya penyimpanan dana darurat dalam bentuk yang likuid, artinya kapan saja dana dibutuhkan dapat dengan mudah untuk diperoleh tanpa harus mengalami penalty atau kesulitan dalam pencairan.

Beberapa alasan mengapa dana darurat sangat penting dalam perencanaan keuangan pribadi (Ekuid, 2024) antara lain:
- Menghindari Utang
Dana darurat dibutuhkan untuk menghindari kebutuhan yang sangat mendesak, sehingga nantinya tidak terjebak dalam peminjaman uang ataupun kartu kredit dengan bunga tinggi
- Menjaga Stabilitas Keuangan
Dana darurat dapat membantu dalam perencanaan keuangan jangka panjang tetap utuh, sehingga nantinya tidak mengorbankan asset atau tabungan yang telah dimiliki sebelumnya.
- Melindungi dari Kehilangan Penghasilan
Dana darurat dapat membantu dalam menutupi pengeluaran hidup sehari-hari selama beberapa bulan apabila terjadi kehilangan pekerjaan atau penurunan pendapatan. Artinya dapat membantu menyelesaikan masalah keuangan sementara waktu sampai mendapatkan pekerjaan atau menghasilkan pendapatan baru.
- Menghadapi Keadaan Darurat Kesehatan
Dana darurat dapat membantu menutupi biaya medis yang tidak tercakup oleh asuransi Kesehatan, apabila terjadi gangguan Kesehatan.
- Menyediakan Ketenangan Pikiran
Dana darurat dapat menenangkan pikiran, sehingga merasa lebih aman dan tenang dalam menghadapi segala situasi yang sifatnya mendadak artinya dengan adanya dana darurat yang memadai, kekhawatiran dalam pengeluaran yang sifatnya mendadak dapat teratasi.
Berapa jumlah dana darurat yang ideal?
Perhitungan dana darurat dapat berbeda-beda tergantung pada kondisi individu dan penghasilan yang dimiliki. Berikut ini panduan umum yang banyak digunakan oleh perencana keuangan (upskills, 2025) yaitu:
Kondisi | Dana Darurat Ideal |
Lajang | 3 – 6 kali pengeluaran bulanan |
Menikah (tanpa anak) | 9 kali pengeluaran bulanan |
Menikah dengan anak ( 1 atau lebih ) | 12 kali pengeluaran bulanan |
Pekerja lepas atau freelancer | 6 – 12 kali pengeluaran bulanan |
Dan berikut ini simulasi cara menghitung dana darurat sesuai kondisi :
Kondisi | Jumlah Pengeluaran Bulanan (Rp) | Dana Darurat Ideal | Simulasi Perhitungan |
1. Lajang | 4.000.000 | 3 – 6 kali pengeluaran bulanan | Rp4.000.000,00 x 6 bulan = Rp24.000.000,00 |
2. Menikah (tanpa anak) | 8.000.000 | 9 kali pengeluaran bulanan | Rp8.000.000,00 x 9 bulan = Rp64.000.000,00 |
3. Menikah dengan anak (1 atau lebih ) | 10.000.000 | 12 kali pengeluaran bulanan | Rp10.000.000,00 x 12 bulan = Rp120.000.000,00 |
4. Pekerja lepas atau freelancer | 6.000.000 | 6 – 12 kali pengeluaran bulanan | Rp6.000.000,00 x 12 bulan = Rp72.000.000,00 |
Berikut ini beberapa tips langkah-langkah yang dapat digunakan untuk mengumpulkan dana darurat secara bertahap, yaitu:
1. Menyisihkan 10 – 20% dari penghasilan tiap bulan.
2. Menggunakan rekening secara terpisah.
3. Mengotomatiskan transfer bulanan, supaya tidak lupa atau menunda-nunda.
4. Memanfaatkan sebagian bonus atau THR sebagai dana tambahan pemasukan dana darurat.
5. Menentukan target waktu, misalnya dalam 1 tahun dana darurat yang ditargetkan senilai Rp36 juta, artinya dana per bulan yang harus disisihkan sekitat Rp3 juta.
6. Simpan ditempat yang aman dan likuid, seperti tabungan di bank atau rekening deposito jangka pendek, e-wallet atau bank digital, reksa dana pasar uang (jika ingin hasil lebih optimal tetapi tetap cukup likuid). Jangan menyimpan dana darurat di instrumen berisiko tinggi, seperti saham atau kripto karena harganya fluktuatif dan tidak mudah secara cepat untuk dicairkan.
Beberapa tips dalam mengelola dana darurat dengan baik, antara lain: (Ekuid, 2024)
- Evaluasi secara berkala yaitu dengan meninjau kembali dana darurat setiap beberapa bulan untuk memastikan bahwa jumlah masih memadai, terutama jika terjadi kondisi seperti pernikahan, kelahiran anak atau kenaikan pengeluaran.
- Pisahkan rekening, hal ini akan memudahkan dalam pengawasan sehingga dana darurat tidak terganggu.
- Mempertimbangkan opsi investasi likuid, contohnya deposito berjangka pendek atau reksadana pasar uang sehingga tetap mudah untuk dicairkan pada saat dibutuhkan.
Sumber Referensi:
https://blog,eku.id/dana-darurat-pengertian-pentingnya-dan-cara-membanagunnya. Dana Darurat: Pengertian, Pentingnya, dan Cara Membangunnya. Diupload Oktober 10, 2024, diunduh 18 Mei 2025 pukul 06.52 wib
https://money.kompas.com/read/2024/02/22/173900626/Apa-Itu-Dana-Darurat-ini-manfaat-dan-cara-menghitungnya. Apa Itu Dana Darurat ? Ini Manfaat Dan Cara Menghitungnya, diupload 22 Februari 2024 dan diunduh 18 Mei 2025 pukul 05.55 wib
Upskills, https://upskillz.id/cara-menghitung-dana-darurat-yang-ideal-dan-simulasinya/. Cara Menghitung Dana Darurat Yang Ideal dan Simulasinya, diupload 14 Mei 2025 dan diunduh 18 Mei 2025, pukul 07.40 wib