Akuntansi

PERKEMBANGAN BRICS MENUJU MATA UANG INTERNASIONAL ALTERNATIF

Author: Ita Megasari, S.E., MSA

BRICS merupakan asosiasi ekonomi yang muncul dari pemikiran seorang ekonom yaitu Jim O’ Neill pada tahun 2001. Asosiasi ini dibentuk dengan beranggotakan Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Kelompok negara ini didirikan pada tahun 2006 dengan tujuan untuk mempromosikan kerja sama ekonomi dan politik antara negara-negara anggotanya. BRICS merupakan kelompok ekonomi terbesar kedua di dunia setelah G7, dan terdiri dari negara-negara dengan ekonomi berkembang yang sangat potensial.

Salah satu isu penting yang dibahas oleh BRICS adalah tentang pengembangan mata uang internasional alternatif yang dapat bersaing dengan Dolar AS dan Euro. Hal ini menjadi penting karena sistem keuangan global saat ini masih sangat didominasi oleh Dolar AS, yang menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan keuangan global dan kelemahan dalam mengatasi krisis ekonomi. Maka dari itu, BRICS berupaya untuk mengurangi ketergantungan pada Dolar AS dengan menciptakan mata uang internasional baru, yaitu New Development Bank (NDB) dan Cadangan Keuangan BRICS.

NDB didirikan pada tahun 2014 dengan tujuan untuk memberikan pinjaman bagi proyek-proyek infrastruktur dan pembangunan di negara-negara anggota BRICS dan negara-negara berkembang lainnya. Bank ini memiliki modal awal sebesar $50 miliar yang didapat dari sumbangan masing-masing negara anggota BRICS, yakni $10 miliar per negara, dan mengoperasikan dengan menggunakan mata uang nasional negara anggota BRICS, yaitu Yuan, Rubel, Rupee, Real, dan Rand. BRICS berharap NDB dapat membantu mengurangi ketimpangan pembangunan dan mengurangi ketergantungan pada lembaga keuangan internasional yang dikendalikan oleh negara-negara Barat. Selain NDB, BRICS juga menciptakan Cadangan Keuangan BRICS sebagai upaya untuk mengatasi krisis keuangan dan mengurangi ketergantungan pada lembaga keuangan internasional yang dikendalikan oleh negara-negara Barat. Cadangan Keuangan BRICS memiliki cadangan sebesar $100 miliar yang dapat digunakan oleh negara anggota BRICS dalam situasi darurat. Dalam hal ini, BRICS memiliki peran penting dalam pengembangan mata uang internasional alternatif dan pengurangan ketergantungan pada Dolar AS dan Euro. Dalam jangka panjang, BRICS berharap dapat memperkuat posisinya di dunia sebagai kekuatan ekonomi dan politik yang mampu bersaing dengan negara-negara Barat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *