Author: Nina Triolita, S.E., M.M.
Dosen: Manajemen Pemasaran Internasional
Sumber gambar: https://i0.wp.com/
Technology Acceptance Model (TAM) adalah sebuah model teoretis yang dikembangkan untuk memahami dan menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan pengguna terhadap teknologi informasi. Model ini pertama kali diperkenalkan oleh Fred Davis pada tahun 1986 dan telah menjadi salah satu model yang paling banyak digunakan dalam penelitian penerimaan teknologi. TAM berkembang dari Teori sebeleumnya oleh Ajzen dan Fishbein’s pada tahun 1980 yaitu Theory of Reasoned Action (TRA) untuk “memberikan penjelasan tentang faktor penentu penerimaan komputer yang bersifat umum, mampu menjelaskan perilaku pengguna secara lintas berbagai teknologi komputasi pengguna akhir dan populasi pengguna, sementara pada saat yang sama menjadi pelit dan secara teoritis dibenarkan ”(Davis et al., 1989).
Sumber Gambar: https://miro.medium.com/
TAM didasarkan pada asumsi bahwa perilaku pengguna dalam mengadopsi teknologi dipengaruhi oleh dua faktor utama: Persepsi Kebergunaan (Perceived Usefulness) dan Persepsi Kemudahan Penggunaan (Perceived Ease of Use). Adapun kedua faktor tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
- Persepsi Kebergunaan (Perceived Usefulness): Ini mengacu pada pandangan pengguna tentang sejauh mana teknologi akan meningkatkan kinerja dan produktivitas mereka dalam melakukan tugas-tugas tertentu. Jika pengguna percaya bahwa teknologi tersebut akan memberikan manfaat yang signifikan dan bernilai bagi mereka, maka mereka cenderung lebih menerima dan mengadopsi teknologi tersebut.
- Persepsi Kemudahan Penggunaan (Perceived Ease of Use): Ini merujuk pada tingkat kesenangan dan kemudahan penggunaan teknologi. Jika pengguna merasa bahwa teknologi tersebut mudah digunakan, tidak rumit, dan tidak memerlukan usaha yang berlebihan untuk menguasainya, mereka lebih cenderung menerima dan menggunakan teknologi tersebut.
Selain dua faktor utama di atas, TAM juga mengidentifikasi variabel pengaruh lainnya yang dapat mempengaruhi penerimaan teknologi, seperti persepsi pengguna tentang faktor sosial, faktor kepercayaan, dan faktor kontrol. Variabel-variabel ini dapat mempengaruhi persepsi kebergunaan dan persepsi kemudahan penggunaan. TAM merupakan model teoretis yang menjelaskan dan menawarkan kerangka kerja yang berharga untuk sikap terhadap teknologi baru (Charness, 2016). Kegunaan yang dirasakan dan kemudahan penggunaan adalah yang paling banyakvariabel kritis yang mempengaruhi penggunaan atau penolakan teknologi baru, yang juga dipengaruhi oleh variabel faktor lainnya. Sejumlah besar studi menggunakan model penerimaan teknologi untuk menyelidiki sikap teknologi baru.
TAM telah diterapkan dalam berbagai konteks teknologi, termasuk sistem informasi organisasi, perangkat lunak, aplikasi mobile, dan teknologi konsumen. Model ini telah memberikan wawasan yang berharga dalam memahami mengapa pengguna menerima atau menolak suatu teknologi, dan dapat digunakan untuk menginformasikan perancangan teknologi yang lebih baik dan strategi pemasaran.
Namun, perlu dicatat bahwa TAM tidak mempertimbangkan faktor konteks yang lebih luas, seperti faktor budaya, sosial, dan organisasional, yang juga dapat mempengaruhi penerimaan teknologi. Oleh karena itu, dalam penerapannya, TAM sering digabungkan dengan model dan teori lainnya untuk memperluas pemahaman tentang penerimaan teknologi.
Banyak perusahaan di Indonesia yang menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) dalam mempelajari perilaku konsumen terkait penggunaan teknologi. Berikut ini adalah beberapa contoh perusahaan yang menerapkan TAM dalam penelitian perilaku konsumen di Indonesia. Beberapa contoh perusahaan sebagai berikut:
- Perusahaan Telekomunikasi: Perusahaan telekomunikasi di Indonesia, seperti Telkomsel, XL Axiata, dan Indosat, telah menggunakan TAM untuk mempelajari penerimaan pengguna terhadap aplikasi seluler, layanan data, dan inovasi teknologi terkait telekomunikasi. Penelitian menggunakan TAM membantu perusahaan tersebut dalam merancang pengalaman pengguna yang lebih baik dan meningkatkan adopsi teknologi baru.
- Perusahaan E-commerce: Perusahaan e-commerce seperti Tokopedia, Shopee, dan Bukalapak menggunakan TAM untuk mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian online konsumen di Indonesia. Penelitian ini membantu perusahaan dalam memahami persepsi pengguna tentang kebergunaan dan kemudahan penggunaan platform e-commerce mereka.
- Perusahaan Perbankan: Perusahaan perbankan di Indonesia juga menerapkan TAM dalam mempelajari perilaku nasabah terkait penggunaan layanan perbankan digital, seperti mobile banking dan internet banking. Penelitian menggunakan TAM membantu perusahaan perbankan untuk meningkatkan antarmuka pengguna, memperbaiki fungsionalitas, dan memperluas adopsi layanan perbankan digital.
- Perusahaan Transportasi Online: Perusahaan transportasi online, seperti Gojek dan Grab, telah menerapkan TAM untuk mempelajari penerimaan pengguna terhadap aplikasi mereka. Penelitian menggunakan TAM membantu perusahaan dalam memahami persepsi pengguna terkait kebergunaan dan kemudahan penggunaan aplikasi, serta memperbaiki pengalaman pengguna mereka.
- Perusahaan Teknologi Startup: Banyak perusahaan teknologi startup di Indonesia menggunakan TAM dalam penelitian perilaku konsumen terkait produk dan layanan mereka. Mereka menggunakan model ini untuk memahami preferensi pengguna, mengukur tingkat adopsi, dan meningkatkan desain produk yang lebih sesuai dengan kebutuhan pengguna.
TAM telah terbukti menjadi kerangka kerja yang berguna bagi perusahaan di Indonesia untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan teknologi dan perilaku konsumen terkait penggunaan teknologi. Dengan pemahaman ini, perusahaan dapat mengoptimalkan strategi mereka untuk meningkatkan adopsi, kepuasan pengguna, dan kesuksesan produk atau layanan teknologi mereka.
Sumber Referensi
Charness, N.; Boot, W.R. Technology, Gaming, and Social Networking. In Handbook of the Psychology of Aging, 8th ed.; Schaie, W.K., Willis, S.L., Eds.; Academic Press: Cambridge, MA, USA, 2016; pp. 389–407.
Davis, F.D et all.1986. User acceptance of computer technology: A comparison of two theoretical models. MS 35(8). Page 982- 1003.