Manajemen Pemasaran Internasional

THRIFTING DAN DAMPAKNYA BAGI UMKM INDONESIA

Author: Evada El Ummah Khoiro, S.AB., M.AB

Dosen: Manajemen Pemasaran Internasional

Masyarakat banyak mengaitkan istilah Thrift dan Thrifting dengan industri fashion. Sebenarnya definisi Thrift sangat luas maknanya. Thrift adalah penghematan atau cara dalam penggunaan uang dengan menghindari pemborosan. Sedangkan tempat atau usaha yang menjual barang-barang bekas dari luar maupun dalam negeri disebut sebagai Thrift Shop. Perdagangan barang bekas mulai masuk ke Indonesia sekitar tahun 2013. Diawali dengan mulai masuknya barang-barang antik hingga barang bermerek atau yang sudah terkenal dan memiliki nama. Hingga bisnis thrift shop tidak hanya mencakup barang branded saja, tetapi semua barang bekas yang berkondisi baik, layak untuk dipakai, dan dapat diperjualbelikan (Anjarsari et al., 2021).

Tren Thrift Shopping di Indonesia menjadi pilihan yang ingin tampil modis atau sekedar koleksi fashion. Thrift Shopping menjadi hal yang sangat digemari masyarakat saat ini dikala pandemi Covid-19 (Permatasari et al., 2021). Hal ini tentu menunjukkan adanya banyak potensi yang bisa dilakukan untuk terus bisa berbisnis dan juga berkarya di masa pandemi ini. Barang-barang yang disuguhkan pada Thrift Shopping juga sangat beragam dan banyak sekali barang-barang unik yang dapat ditemukan (Fathurrohman, 2020). Harga miring yang ditawarkan juga membuat banyak pembeli melirik pada barang-barang thrift.

Sumber: https://www.freepik.com

Sekilas thrifting memiliki dampak yang positif karena menjadi alternatif berbelanja ekonomis dan pemanfaatan barang bekas. Akan tetapi thrifting juga memiliki sisi negatif. Indonesia Fashion Chamber (IFC), atau organisasi yang menaungi desainer Indonesia, menolak penjualan baju bekas impor atau thrifting. National Chairman IFC Ali Charisma mengatakan bahwa dampak thrifting sungguh tak main-main. Tak hanya dari segi ekonomi, thrifting juga akan berdampak buruk terhadap lingkungan dan produk mode lokal. “Dampak ekonomi dari impor pakaian bekas ilegal dapat mengancam keberlanjutan sektor industri tekstil dan fesyen, terutama UMKM di tanah air,” ujar National Chairman IFC (www.cnnindonesia.com).

Akibat membanjirnya impor pakaian bekas dapat menurunkan angka penjualan pakaian produksi lokal karena kalah bersaing dari segi harga. Merosotnya permintaan produk lokal akan berdampak panjang yang menyebabkan penurunan produksi hingga pengurangan tenaga kerja Indonesia. IFC secara khusus menyampaikan tidak ingin Indonesia mengalami kasus yang sama dengan yang terjadi di Kenya. Baju bekas impor masuk ke Kenya secara ilegal dan masif dan mengakibatkan penurunan jumlah tenaga kerja pada industri tekstilnya. Lebih lanjut IFC Indonesia menyampaikan beberapa dekade lalu, industri tekstil di Kenya mempekerjakan lebih dari 500.000 orang, saat ini jumlahnya kurang dari 20.000 orang (https://www.suara.com). Hal ini terjadi karena menurunnya permintaan produk dalam negeri, sehingga industri di Kenya terpaksa harus mengurangi banyak pekerjanya. Dengan kata lain banyaknya pakaian bekas impor yang beredar di pasar, akan menghambat inovasi dan kemajuan industri fashion nasional, termasuk UMKM Indonesia. Masalah lain yang harus dihadapi akibat membludaknya impor pakaian bekas adalah masalah limbah tekstil, dan Kenya juga tidak lepas dari permasalahan ini. Data menunjukkan hampir 30% pakaian bekas yang diimpor mengandung plastik yang tidak bisa terurai. Otoritas Kenya kini mengambil langkah untuk mengendalikan impor pakaian bekas ke negara itu (https://tv.republika.co.id). Menurut CNBC Indonesia ternyata menjadi tujuan tempat ‘membuang’ pakaian bekas dari negara lain. Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jemmy Kartiwa Sastraatmaja menambahkan tidak semua pakaian bekas yang diimpor dapat layak pakai. Jumlah pakaian yang tidak bisa digunakan bisa mencapai 60-70%. Dia mencontohkan tumpukan sampah baju bekas telah terjadi di Chile dan Ghana (https://www.cnbcindonesia.com ). Fenomena ini bukan tidak mungkin juga bisa terjadi di Indonesia, salah satunya adalah penumpukan baju bekas yang harus dibakar untuk dimusnahkan sehingga menjadi polusi dan kerusakan lingkungan.

Sumber: www.freepik.com

IFC memberikan solusi bagi industri dan dunia bisnis Indonesia untuk terus fokus pada upaya dan kampanye “Bangga Indonesia” atau anjuran memakai produk buatan lokal pada masyarakat Indonesia. Harapannya semua pihak yang terlibat dalam industri akan giat mempromosikan produk terbaik UMKM di tanah air. Sebenarnya banyak produk lokal Indonesia yang tidak kalah dengan brand luar negeri salah satunya Eiger, Terry Palmer, The Executive, Edward Forrer, Eagle, Polytron, dan masih banyak lagi. Produk-produk ini adalah brand lokal tetapi banyak yang mengira sebagai produk luar negeri. Dengan kata lain, produk Indonesia juga memiliki kualitas yang baik dan mampu bersaing di pasar internasional. Masyarakat diharapkan lebih bijak dalam berbelanja, karena produk bekas tidak dapat dikatakan lebih murah dimana hanya 30-40% yang layak pakai, dan sisanya akan menjadi limbah. Perlu menjadi catatan juga, lebih baik masyarakat membeli produk yang berkualitas walaupun harganya sedikit lebih mahal, dibandingkan produk-produk fast fashion yang hanya mampu bertahan beberapa bulan saja.

Daftar Pustaka

Anjarsari, N., Nurfadila, R., & Saldina, I. (2021). Sistem Informasi Manajemen Pada Penjualan Thrift Toko Yegumi Berbasis Web.

Fathurrohman. “Beranda  Ekonomi  Tren Belanja Online Naik 300 Persen.” Mei 04,  2020.   https://fin.co.id/2020/05/04/trenbelanja-online-naik-300-persen/.

Permatasari, A. S., Rahmadhan, S., Firdausy, W. J., & Meidianti, H. L. (2021). Pengaruh Komunikasi Pemasaran Thrift Shop terhadap Tingkat Konsumsi Fashion di Masa Pandemi. Jurnal Ilmu Komunikasi, 11(1), 93–107. https://doi.org/10.15642/jik.2021.11.1.93-107

https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20230321151118-277-927863/impor-baju-bekas-dinilai-rusak-kreativitas-produk-fesyen-lokal
https://www.suara.com/lifestyle/2023/03/21/170140/desainer-dukung-thrifting-baju-bekas-impor-dilarang-di-indonesia-singgung-nasib-buruk-chile-dan-kenya
https://tv.republika.co.id/berita/rsa2xq467/limbah-pakaian-impor-bekas-hantui-kenya
https://www.cnbcindonesia.com/news/20230401203237-4-426500/ngenes-ri-jadi-tempat-sampah-pakaian-bekas-gak-malu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *