Akuntansi

BEHAVIORAL ACCOUNTING, AKUNTANSI TIDAK HANYA SEKEDAR “ANGKA”

Author:

Fri Medistya Anke Priyono, S.E., M.A.

Dosen: Akuntansi

Behavioral Accounting atau biasanya disebut dengan akuntansi keperilakuan adalah cabang dari ilmu akuntansi yang berfokus pada karakteristik perilaku manusia dalam mengelola keuangan. Tentunya akuntansi ini bersifat kualitatif dan menggabungkan konsep-konsep dari psikologi, sosiologi, dan ekonomi. Konsep ini digunakan untuk menganalisis perilaku para pembuat keputusan akuntansi dalam memberikan informasi akuntansi yang berguna dan akurat. Selain itu akuntansi keperilakuan juga bisa membantu mengidentifikasi dan mengantisipasi masalah-masalah akuntansi yang dapat menimbulkan dampak negatif pada laporan keuangan dan keberlangsungan suatu perusahaan. Akuntansi keperilakuan mengkaji bagaimana akuntansi membentuk pemahaman, sikap, dan perilaku organisasi dan manajer. Tujuannya untuk memahami bagaimana informasi akuntansi berperan dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah. Selain itu aspek manajerial dari akuntansi, seperti bagaimana manajer menggunakan informasi akuntansi untuk merancang strategi, menilai kinerja, mengambil keputusan, dan mengendalikan organisasi. Tidak hanya itu, dalam ilmu ini juga diajarkan untuk memetakan bagaimana ketidakpastian dan biaya informasi mempengaruhi cara manajer menggunakan informasi akuntansi dan bagaimana informasi akuntansi mempengaruhi perilaku pasar. Akuntansi ini juga mengkaji bagaimana perilaku organisasi dan manajer dapat

memengaruhi struktur dan proses informasi akuntansi. Isu-isu yang dibahas dalam behavioral accounting meliputi:

  1. Bagaimana informasi akuntansi dapat digunakan untuk mengendalikan organisasi dan manajer?
  2. Bagaimana kondisi sosial dan kultural dapat memengaruhi struktur informasi akuntansi?
  3. Bagaimana informasi akuntansi dipengaruhi oleh teknologi?
  4. Bagaimana informasi akuntansi dipengaruhi oleh kurangnya pengungkapan informasi?
  5. Bagaimana informasi akuntansi dipengaruhi oleh kurangnya transparansi?
  6. Bagaimana informasi akuntansi dipengaruhi oleh biaya informasi?

Schiff dan Lewin (1974) mengemukakan bahwa pentingnya aspek akuntansi keperilakuan, yaitu:

a. Pendekatan kognitif-afeksional

Bahwa pengambilan keputusan akuntansi ditentukan oleh proses kognitif dan kondisi afektif dimana faktor-faktor psikologis seperti sikap, nilai, dan kepercayaan dapat mempengaruhi proses pengambilan keputusan akuntansi.

b. Faktor eksternal dan sosial

Faktor eksternal dan sosial dapat mempengaruhi proses pengambilan keputusan akuntansi melalui pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sosial. Seperti halnya tekanan kelompok, kesepakatan, aturan dan peraturan, dan norma sosial.

c. Keterampilan komunikasi dan interaksi

Keterampilan komunikasi dan interaksi yang baik dapat membantu manajer dalam mengambil keputusan yang tepat. Hal ini dikarenakan komunikasi dan interaksi yang baik akan memungkinkan manajer untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan yang tepat dan untuk mengevaluasi dan membandingkan berbagai alternatif yang ada.

d. Kepemimpinan

Kepemimpinan yang baik dapat membantu manajer dalam menetapkan tujuan yang jelas, membuat keputusan yang tepat, menghadapi tantangan baru, dan membantu manajer dalam menyelesaikan tugas-tugas yang kompleks.

e. Penyesuaian diri

Penyesuaian diri adalah kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja yang berubah karena dengan penyesuaian diri yang baik, manajer dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi berbagai tantangan yang dihadapinya dan menyesuaikan diri dengan situasi yang berubah.

Intinya akuntansi keperilakuan adalah pendekatan untuk menerapkan prinsip psikologis dalam proses akuntansi. Jadi dalam memutuskan sebuah angka yang tepat diperlukan belajar akuntansi keperilakuan agar tidak salah dalam pengambilan keputusan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *