Author : Ita Megasari
Program Studi Akuntansi
Di tahun 2020 Indonesia terkena dampak wabah Covid- 19 yang memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian masyarakat, sehingga banyak aktivitas yang terhenti. Beberapa perusahaan tutup sementara dan banyak perusahaan mengalami penurunan laba akibat wabah Covid-19 ini. Meski demikian perusahaan yang masih eksis di masa pandemi ini harus bisa melakukan strategi bisnis untuk mempertahankan perusahaan mereka. Adanya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang diberlakukan oleh Pemerintah membuat perusahaan untuk mengikuti peraturan ini dengan melakukan pekerjaan dari rumah (WFH atau working from home).
Dengan situasi seperti ini, untuk membantu perusahaan dalam melakukan strategi bisnis agar menghasilkan laba yang baik dan terciptanya good corporate governance, maka salah satu peranan audit internal didalamnya sangat dibutuhkan. Auditor internal harus mampu menjalankan fungsi penting, yaitu controlling and compliance, consulting, corporate governance, dan pengukuran kinerja suatu proses bisnis berdasarkan risiko (manajemen risiko).Hal ini menyebabkan auditor internal berpikir keras dalam melakukan proses audit agar informasi yang dihasilkan dapat digunakan oleh manajemen dalam melakukan strategi bisnis perusahaan demi kelangsungan usahanya.
Audit jarak jauh atau remote audit merupakan pendekatan yang digunakan oleh auditor internal dalam melaksanakan tugasnya di luar lokasi. Audit tetap mencakup semua area tetapi menggunakan teknologi digital untuk mendukung penilai untuk kunjungan lokasi yang tidak dimungkinkan. Auditee akan dihubungi dan berkomunikasi melalui layanan konferensi untuk sebagian besar durasi audit. Pelaksanaan remote audit ini seperti audit biasanya, yaitu dimulai dengan pre-audit atau perencanaan, opening meeting, pelaksanaan audit, closing meeting dan reporting, kemudian post-audit follow up. Untuk pelaksanaan audit mencakup sebagai berikut:
1. Tahapan Persiapan
Dalam tahapan ini mencakup perencanaan (planning), jadwal (scheduling), komunikasi dengan auditor, dan persiapan dokumen (evidance) yang dibutuhkan. Auditee perlu menyiapkan platform teknologi seperti conference room seperti yang telah dijadwalkan oleh auditor sebelumnya. Dokumen-dokumen yang dibutuhkan harus disiapkan dalam satu file, seperti google drive untuk memudahkan saat proses audit berlangsung sebagai bukti yang ditunjukkan kepada auditor, bukti dapat ditunjukkan langsung melalui share screen pada saat conference room berlangsung. Jika auditor berjumlah lebih dari satu orang dan berjalan secara paralel, maka auditee perlu menyiapkan conference room sesuai jumlah auditor dan memastikan ketersediaan auditee pada masing-masing room.
2. Tahapan Pelaksanaan
a. Review Dokumen
Tahap review dokumen ini, auditee dapat menunjukkan dokumen melalui sharescreen jika menggunakan zoom, atau data-data discan dan dimasukkan kedalam google drive atau ada platform teknologi yang lain, maka akan lebih baik jika auditor memperoleh ijin akses sementara atas sistem dokumentasi auditee sehingga auditor dengan mudah dan cepat dalam melakukan review dokumen-dokumen ini.
b. Kunjungan atau tour lokasi perusahaan
Pada tahap kunjungan ini, dapat dilakukan dengan menggunakan web streaming atau video conference yang dapat menunjukkan bagian fisik perusahaan yang akan dinilai oleh auditor. Alat yang digunakan untuk tahapan kunjungan harus dipastikan berfungsi dengan baik dan jelas, karena dalam tahapan ini terdapat komunikasi dua arah antara auditor dengan auditee. Auditor dapat mengarahkan auditee untuk menunjukkan bagian tertentu sesuai dengan standar yang digunakan oleh auditor. Auditee dapat menyiapkan rekaman CCTV perusahaan yang akan menjadi bahan review auditor, jika diperlukan.
c. Interview atau Wawancara Karyawan
Dalam tahap wawancara dengan karyawan, auditor akan mengajukan beberapa pertanyaan kepada auditee untuk memastikan kesesuaian antara dokumen dan proses yang dijalankan. Proses wawancara ini dapat dilakukan secara virtual melalui video conference, dimana semua auditee sebaiknya mengaktifkan videonya selayaknya seperti audit biasanya melalui komunikasi tatap muka atau offline. Auditee juga harus menyiapkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan dan menjadi tanggung jawabnya untuk ditunjukkan kepada auditor.
3. Tahapan Closing dan Reporting
Tahap terakhir dari pelaksanaan audit adalah closing meeting yang dilakukan juga melalui platform teknologi. Dalam tahapan ini auditor akan memaparkan klarifikasi fakta-fakta selama audit berlangsung dan auditee dapat memberikan sanggahan jika hasil temuan auditor tidak sesuai dengan bukti yang dimiliki, serta meminta pandangan atas rekomendasi yang diberikan oleh auditor untuk perbaikan kinerja perusahaan dan strategi bisnis kedepannya.
Beberapa hal yang menjadi poin penting dalam menentukan proses remote audit, diantaranya (1) dokumen harus disiapkan sebaik mungkin pada media penyimpanan tertentu sehingga dapat diakses dengan mudah pada saat audit berlangsung, (2) dipastikan jaringan yang digunakan dalam keadaan baik, (3) akses internet yang digunakan harus dipastikan keamanannya, karena dokumen-dokumen rahasia yang diperlukan saat audit, (4) auditee hadir tepat waktu di lokasi masing-masing dengan menggunakan jaringan internet yang baik, (5) pelaksanaan audit harus berdasarkan audit plan yang telah disepakati bersama sehingga audit berjalan secara efektif.
Referensi:
- http://jurnal.um-tapsel.ac.id/index.php/nusantara/article/view/1901/1056. Diakses pada hari Kamis, 27 Mei 2021
- https://www.mii.co.id/Insight/Listing/2020/11/20/06/38/Audit%20Jarak%20Jauh. Diakses pada hari Kamis, 27 Mei 2021