Akuntansi

SEBERAPA PENTING LITERASI KEUANGAN?

Author: Halida Achmad Bagraff

Dosen: Akuntansi

Pelaksanaan edukasi untuk meningkatkan pemahaman tentang keuangan di masyarakat adalah sangat penting. Dalam konteks pertumbuhan ekonomi yang cepat dan pembangunan yang sedang berlangsung, peran lembaga keuangan menjadi sangat signifikan dalam kehidupan masyarakat secara umum. Dengan beragam lembaga keuangan yang tersedia, tiap lembaga berupaya untuk menyediakan berbagai produk dan layanan keuangan kepada masyarakat secara komprehensif. Agar masyarakat dapat membuat keputusan yang tepat mengenai produk dan layanan keuangan yang sesuai dengan kebutuhan mereka, masyarakat perlu memiliki pemahaman yang baik mengenai manfaat dan risiko, mengetahui hak dan kewajiban mereka, serta yakin bahwa produk dan layanan keuangan yang mereka pilih dapat meningkatkan kesejahteraan mereka.

Dengan populasi yang signifikan, Indonesia perlu bersiap menghadapi persaingan global dalam era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Salah satu pendekatan untuk mengelola keuangan adalah bagaimana individu mengatur pengeluaran keuangan pribadi mereka. Ketika pengeluaran terus meningkat dan tidak terkontrol, menyebabkan individu kesulitan atau bahkan tidak mampu mengelola keuangan mereka, ini mencerminkan kurangnya literasi keuangan pada individu tersebut.

Literasi keuangan memiliki hubungan erat dengan kesejahteraan individu. Pengetahuan dan kemampuan dalam mengelola keuangan pribadi memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Kesulitan keuangan bukan hanya disebabkan oleh tingkat pendapatan yang rendah. Kesulitan finansial juga dapat timbul akibat kesalahan dalam manajemen keuangan, seperti penggunaan kredit yang tidak tepat dan ketiadaan perencanaan keuangan. Kendala finansial dapat mengakibatkan stres dan merosotnya tingkat kepercayaan diri.

Literasi keuangan mencakup pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan yang memengaruhi sikap serta tindakan individu dalam meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan mereka, dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan finansial masyarakat. Misi utama dari program literasi keuangan adalah memberikan pendidikan keuangan kepada masyarakat Indonesia, sehingga mereka dapat mengelola keuangan mereka dengan bijak. Hal ini bertujuan untuk mengatasi kurangnya pengetahuan tentang sektor keuangan dan menjaga agar masyarakat tidak mudah tertipu oleh produk investasi yang menjanjikan keuntungan cepat tanpa mempertimbangkan risikonya.

Untuk mencapai tujuan ini, penting untuk memastikan bahwa masyarakat memahami produk dan layanan yang ditawarkan oleh lembaga keuangan. Oleh karena itu, program strategi nasional literasi keuangan mengusung tiga pilar utama. Pertama, melibatkan program edukasi dan kampanye nasional tentang literasi keuangan. Kedua, mengupayakan penguatan infrastruktur literasi keuangan. Ketiga, mengembangkan produk dan layanan jasa keuangan yang terjangkau. Dengan mengimplementasikan tiga pilar ini, diharapkan masyarakat Indonesia dapat meningkatkan tingkat literasi keuangan mereka, sehingga mereka dapat lebih baik dalam memilih dan memanfaatkan produk jasa keuangan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.

Melalui upaya program peningkatan tingkat literasi keuangan yang dimulai sejak tahun 2013 oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), terlihat bahwa tingkat pemahaman mengenai keuangan masih rendah. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh OJK pada tahun 2013, tingkat literasi keuangan penduduk Indonesia dapat dikelompokkan menjadi empat kategori, yaitu:

  1. Orang yang memiliki pemahaman tinggi (21,84%), yang memiliki pengetahuan serta keyakinan tentang lembaga jasa keuangan dan produk jasa keuangan. Mereka memahami fitur-fitur, manfaat, dan risiko produk dan jasa keuangan, serta hak dan kewajiban terkait. Mereka juga memiliki keterampilan dalam menggunakan produk dan jasa keuangan.
  2. Individu yang memiliki pemahaman yang cukup (75,69%), yang memiliki pengetahuan serta keyakinan tentang lembaga jasa keuangan dan produk jasa keuangan. Mereka memahami fitur-fitur, manfaat, dan risiko produk dan jasa keuangan, serta hak dan kewajiban yang terkait.
  3. Kelompok yang memiliki pemahaman terbatas (2,06%), yang hanya memiliki pengetahuan tentang lembaga jasa keuangan dan produk jasa keuangan, tanpa pemahaman mendalam tentang fitur-fitur, manfaat, dan risiko.
  4. Orang yang tidak memiliki pemahaman sama sekali (0,41%), yang tidak memiliki pengetahuan atau keyakinan terkait lembaga jasa keuangan dan produk jasa keuangan, serta tidak memiliki keterampilan dalam menggunakan produk dan jasa keuangan.

Beberapa aspek literasi keuangan meliputi:

  1. Pemahaman Konsep Dasar: Ini mencakup pemahaman tentang pendapatan, pengeluaran, anggaran, dan konsep dasar seperti bunga, inflasi, dan risiko keuangan.
  2. Pengelolaan Uang: Kemampuan untuk mengelola uang dengan bijak, termasuk membuat anggaran, mengendalikan pengeluaran, dan menghindari utang yang tidak perlu.
  3. Investasi: Memahami berbagai jenis investasi, seperti saham, obligasi, reksa dana, dan aset lainnya, serta bagaimana cara menginvestasikan uang dengan bijak untuk pertumbuhan kekayaan jangka panjang.
  4. Perencanaan Pensiun: Merencanakan untuk masa depan dengan cara yang memadai, termasuk menabung untuk pensiun dan memahami berbagai rencana pensiun yang tersedia.
  5. Manajemen Utang: Memahami cara mengelola utang dengan bijak, termasuk membayar utang sesuai jadwal dan menghindari utang berlebihan.
  6. Asuransi: Memahami jenis-jenis asuransi yang tersedia, seperti asuransi jiwa, asuransi kesehatan, dan asuransi kerugian, serta bagaimana asuransi dapat melindungi keuangan Anda.
  7. Perencanaan Pajak: Memahami cara mengoptimalkan situasi pajak pribadi, termasuk manfaat pajak yang dapat diperoleh dari investasi dan pengeluaran tertentu.
  8. Pendidikan Keuangan: Melakukan penelitian dan mendapatkan pendidikan tambahan tentang literasi keuangan melalui buku, kursus, seminar, dan sumber daya lainnya.

Literasi keuangan penting untuk semua orang, karena dapat membantu individu menghindari kesalahan keuangan yang mahal dan mencapai stabilitas keuangan jangka panjang. Dengan pemahaman yang baik tentang keuangan pribadi, seseorang dapat membuat keputusan yang lebih baik tentang bagaimana mengelola uang mereka dan mencapai tujuan keuangan mereka.

Literasi keuangan sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam masyarakat yang semakin kompleks secara finansial. Berikut adalah beberapa alasan mengapa literasi keuangan sangat penting:

  1. Pengambilan Keputusan yang Bijak: Literasi keuangan membantu individu membuat keputusan keuangan yang lebih bijak. Dengan pemahaman yang baik tentang konsep keuangan, seseorang dapat mengelola uang mereka dengan lebih efisien, menghindari utang yang berlebihan, dan menginvestasikan uang mereka dengan lebih cerdas.
  2. Menghindari Utang yang Berlebihan: Pemahaman tentang manajemen utang adalah bagian penting dari literasi keuangan. Ini membantu individu menghindari jatuh ke dalam jeratan utang yang berlebihan dan mengelola utang dengan bijak.
  3. Mengembangkan Tabungan dan Investasi: Literasi keuangan memungkinkan seseorang untuk merencanakan masa depan mereka dengan lebih baik, termasuk menabung untuk pendidikan, pensiun, atau tujuan finansial lainnya. Hal ini juga membantu individu memahami berbagai opsi investasi yang tersedia untuk pertumbuhan kekayaan jangka panjang.
  4. Perlindungan Keuangan: Pemahaman tentang asuransi dan manajemen risiko dapat membantu melindungi keuangan pribadi dari peristiwa tak terduga, seperti kecelakaan, sakit, atau bencana alam.
  5. Pensiun yang Layak: Literasi keuangan membantu individu merencanakan pensiun yang layak dengan menabung dan menginvestasikan uang mereka secara bijak selama karier mereka.
  6. Peningkatan Kualitas Hidup: Dengan pemahaman yang baik tentang keuangan, seseorang dapat mencapai kualitas hidup yang lebih baik dengan mengelola stres keuangan, menghindari masalah keuangan, dan mencapai tujuan-tujuan pribadi seperti memiliki rumah sendiri, bepergian, atau mengejar hobi.
  7. Kebebasan Finansial: Literasi keuangan dapat membantu seseorang mencapai tingkat kebebasan finansial yang memungkinkan mereka untuk mengambil kontrol atas kehidupan mereka dan membuat pilihan yang lebih mandiri.
  8. Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga: Literasi keuangan juga memengaruhi kesejahteraan keluarga secara keseluruhan. Dengan pemahaman yang baik tentang keuangan, seseorang dapat membantu keluarga mereka untuk mengelola uang dengan lebih baik dan merencanakan masa depan yang lebih cerah.

Kurangnya literasi keuangan dapat mengakibatkan kesalahan finansial yang mahal, stres keuangan, utang berlebihan, dan ketidakstabilan keuangan. Oleh karena itu, penting bagi individu untuk berinvestasi dalam pendidikan keuangan, memahami prinsip-prinsip dasar keuangan, dan terus mengembangkan pengetahuan mereka tentang keuangan pribadi. Literasi keuangan adalah keterampilan yang dapat memberikan manfaat sepanjang kehidupan dan memberikan kontrol lebih besar atas masa depan keuangan seseorang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *