Administrasi Bisnis

STRATEGI MEMPERTAHANKAN KARYAWAN BERKUALITAS DAN DAMPAKNYA BAGI ORGANISASI

Author: Dr. Siti Mahmudah, S.Sos., M.Si.

Dosen: Administrasi Bisnis

Karyawan berkualitas adalah aset berharga bagi setiap organisasi. Karyawan berkualitas tidak hanya membawa keterampilan dan pengetahuan yang berharga, tetapi juga berkontribusi pada budaya kerja yang positif dan inovasi. Oleh karena itu, strategi mempertahankan karyawan berkualitas adalah hal yang sangat penting bagi kesuksesan jangka panjang organisasi. Artikel ini akan membahas tentang definisi karyawan berkualitas, strategi yang efektif untuk mempertahankan karyawan berkualitas, dan dampak positifnya bagi organisasi.

Karyawan Berkualitas

Karyawan berkualitas merupakan individu yang memiliki kombinasi keterampilan, pengetahuan, etika kerja, sikap positif, dan kemampuan beradaptasi yang tinggi, yang membuat mereka mampu memberikan kontribusi yang signifikan dan berkelanjutan bagi organisasi tempat mereka bekerja. Mereka tidak hanya memiliki keterampilan teknis yang diperlukan untuk pekerjaannya, tetapi juga memiliki sifat-sifat seperti motivasi, kepemimpinan, kerja sama  tim, dan kemampuan berpikir kritis yang menjadikan mereka aset berharga bagi organisasi (Atiku & Fapohunda, 2021). Oleh karenanya, setiap organisasi memiliki kepentingan untuk mempertahankan karyawan berkualitas.

Selanjutnya, karyawan berkualitas menurut ahli (Burke, 2018; Wagner & Hollenbeck, 2021) dapat diidentifikasi dengan beberapa karakteristik sebagai berikut:

  1. Kompetensi Teknis: Mereka memiliki keahlian dan pengetahuan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab mereka dengan tingkat keunggulan. Mereka memiliki pemahaman yang mendalam tentang bidang kerja mereka dan terus meningkatkan keterampilan mereka sesuai dengan perkembangan industri.
  2. Kemampuan Beradaptasi: Mereka mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan lingkungan kerja, teknologi, dan tuntutan pekerjaan yang berubah. Mereka memiliki keinginan dan kemampuan untuk terus belajar dan berkembang.
  3. Komunikasi Efektif: Mereka memiliki keterampilan komunikasi yang baik, baik secara lisan maupun tulisan. Mereka mampu mengkomunikasikan ide dan informasi dengan jelas, serta mampu mendengarkan dengan baik.
  4. Keterampilan Kolaborasi: Mereka mampu bekerja dengan baik dalam tim dan berkontribusi secara efektif dalam kerja sama kelompok. Mereka memiliki kemampuan untuk membangun hubungan yang baik dengan rekan kerja dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
  5. Motivasi dan Dedikasi: Mereka memiliki motivasi intrinsik yang tinggi dan dedikasi terhadap pekerjaan mereka. Mereka berusaha untuk memberikan yang terbaik dan mencapai hasil yang baik dalam setiap tugas yang mereka lakukan.
  6. Etika Kerja yang Tinggi: Mereka menunjukkan integritas, etika kerja yang baik, dan tanggung jawab terhadap tugas dan tanggung jawab mereka. Mereka memiliki nilai-nilai profesionalisme yang kuat dan mematuhi standar etika yang berlaku dalam organisasi.
  7. Kepatuhan Terhadap Nilai Organisasi: Mereka memahami dan mendukung nilai-nilai dan budaya organisasi. Mereka berkontribusi pada menjaga budaya kerja positif.

Dalam organisasi, karyawan berkualitas dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan, keunggulan kompetitif, dan keberlanjutan jangka panjang.

Strategi Mempertahankan Karyawan Berkualitas

Mempertahankan karyawan berkualitas seringkali merupakan investasi yang bijak bagi kesuksesan jangka panjang suatu organisasi. Oleh karenanya strategi yang dapat diterapkan oleh organisasi dalam mempertahankan karyawan berkualitas (Finegan, 2018; Saks, 2019; Vanka dkk. (Ed.), 2020; Wagner & Hollenbeck, 2021), diantaranya:

  1. Penawaran Kompensasi yang Kompetitif.  Salah satu faktor utama yang mempengaruhi keputusan karyawan untuk tetap berada dalam organisasi adalah kompensasi. Organisasi harus memastikan bahwa gaji dan manfaat yang mereka tawarkan sebanding dengan standar industri atau bahkan lebih baik. Selain itu, program bonus, insentif, dan kenaikan gaji berkala dapat membantu mempertahankan karyawan yang berkinerja tinggi.
  2. Pengembangan Karier. Karyawan yang merasa bahwa mereka memiliki kesempatan untuk tumbuh dan berkembang dalam organisasi cenderung lebih setia. Oleh karena itu, organisasi harus menyediakan program pengembangan karir, pelatihan, dan jalan karir yang jelas bagi karyawan mereka. Ini tidak hanya meningkatkan motivasi karyawan, tetapi juga memungkinkan organisasi untuk mengisi posisi-posisi penting dengan karyawan internal yang sudah berpengalaman.
  3. Budaya Kerja yang Positif.  Suasana kerja yang positif dan mendukung adalah kunci dalam mempertahankan karyawan berkualitas. Organisasi harus menciptakan lingkungan di mana karyawan merasa dihargai, didengar, dan memiliki keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Budaya yang mempromosikan kolaborasi, inovasi, dan kejujuran juga akan menarik karyawan untuk tetap tinggal.
  4. Keterlibatan Karyawan.  Mengikutsertakan karyawan dalam pengambilan keputusan dan memberikan mereka tanggung jawab yang lebih besar dalam proyek-proyek penting dapat meningkatkan keterlibatan mereka. Karyawan yang merasa memiliki peran yang lebih besar dalam kesuksesan organisasi cenderung lebih termotivasi dan setia.
  5. Pengakuan dan Penghargaan. Mengakui pencapaian karyawan dan memberikan penghargaan atas kontribusi mereka adalah cara efektif untuk meningkatkan motivasi dan mempertahankan karyawan. Ini bisa berupa penghargaan finansial, pengakuan publik, atau promosi.

Dampak Positif bagi Organisasi

Implementasi strategi mempertahankan karyawan berkualitas memiliki sejumlah dampak positif bagi organisasi (Rachman dkk, 2023; Yadav dkk., 2023), yaitu:

  1. Stabilitas Organisasi.  Karyawan yang tetap berada dalam organisasi untuk jangka waktu yang lebih lama memberikan stabilitas. Hal ini mengurangi biaya rekrutmen dan pelatihan untuk menggantikan karyawan yang pergi.
  2. Produktivitas yang Lebih Tinggi. Karyawan yang merasa dihargai dan memiliki keterlibatan yang kuat cenderung lebih produktif. Mereka juga lebih mungkin berkontribusi dengan ide-ide inovatif yang dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas pekerjaan.
  3. Reputasi yang Baik. Organisasi yang berhasil mempertahankan karyawan berkualitas seringkali memiliki reputasi yang baik di industri mereka. Ini dapat membantu dalam menarik bakat baru dan mendapatkan kepercayaan pelanggan.
  4. Penghematan Biaya.  Mempertahankan karyawan yang berpengalaman dapat menghemat biaya rekrutmen dan pelatihan. Karyawan yang sudah berada dalam organisasi juga lebih efisien dalam pekerjaan mereka.
  5. Inovasi yang Berkelanjutan. Karyawan yang tetap lama dalam organisasi memiliki pengetahuan dan pengalaman yang lebih dalam. Mereka dapat menjadi sumber ide inovatif dan berkontribusi pada pertumbuhan berkelanjutan organisasi.

Mempertahankan karyawan berkualitas merupakan tantangan yang signifikan bagi organisasi. Namun, dengan menerapkan strategi-strategi yang telah disebutkan di atas, organisasi dapat meningkatkan peluang mempertahankan karyawan berkualitas. Menawarkan kompensasi dan tunjangan yang kompetitif, membangun budaya perusahaan yang positif, menyediakan peluang pengembangan, dan membangun hubungan yang kuat dengan karyawan adalah langkah-langkah penting dalam strategi mempertahankan karyawan berkualitas.  Dengan memperhatikan faktor-faktor ini, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang memungkinkan karyawan berkualitas untuk tumbuh, berkembang, dan tetap berkontribusi secara maksimal bagi kesuksesan organisasi dalam jangka panjang.

DAFTAR PUSTAKA

Atiku, S.O. & Fapohunda, T.  (2021). Human Resource Management Practices for Promoting Sustainability.  Hershey, Pennsylvania, USA: IGI Global.

Burke, W.W.  (2018). Organization Change: Theory and Practice. Fifth Edition. Thousand Oaks: SAGE Publications.

Finegan, R.P. (2018).  The Power of Stay Interviews for Engagement and RetentionAlexandria, Virginia: Society for Human Resource Management.

Rachman, A.N., Musa, A.E.Z., Hardiyono, Latiep, I.F., Herison, R. (2023). Manajemen Sumber Daya Manusia (Pengelolaan SDM Pada Pelayaran).  Yogyakarta: Nas Media Pustaka.

Saks, A. M. (2019). Antecedents and consequences of employee engagement revisited. Journal of Organizational Effectiveness: People and Performancedoi:10.1108/JOEPP-06-2018-0034.

Vanka, S., Rao, M.B., Singh, S. & Pulaparthi, M.R (Ed.).  (2020).   Sustainable Human Resource Management: Transforming Organizations, Societies and Environment.  Singapore: Springer Nature Singapore.

Wagner, J.A. & Hollenbeck, J.R.  (2021). Organizational Behavior: Securing Competitive Advantage.  New York: Routledge.

Yadav, R., ‎Sinha, M., ‎Kureethara, J.V.  (2023).   HR Analytics in an Era of Rapid Automation.  Hershey, Pennsylvania, USA: IGI Global.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *