Akuntansi

TIPS MENYIASATI KEUANGAN SAAT PANDEMI

Author Thomas Khrisna M. Si

Meskipun petuah-petuah keuangan jangka panjang dibawah ini telah ada jauh sebelum masa pandemi, namun banyak dari kita yg tidak menerapkannnya, hanya sekedar mengetahuinya saja. Sampai saatnya krisis keuangan dalam bentuk pandemi yang seolah-olah datang bagai perampok disiang bolong yang merampas keuangan bahkan kebebasan, dan kesehatan kita. Berikut saya refresh lagi beberapa tips dalam hal konsumsi, usaha, dan investasi yg wajib kita jalankan jika kita mau terus bertahan lebih lama dalam masa ini.

  • Hal Konsumsi. Tidak bergaya hidup mewah dan sebisa mungkin menghindari barang-barang fashion yg branded. Petuah ini sangatlah efektif dan masyarakat baru benar-benar merasakan dampaknya saat masa pandemi dimana mobil-mobil mewah dan barang-barang branded tak bisa lagi dipertontonkan kepada orang lain, belum lagi pada akhirnya mereka sadar saat keuangannya jatuh terpuruk dan biaya pemeliharaan atas mobil-mobil dan apartemen-apartemen mewah yg telah terbeli tersebut terus membebani entah sampai kapan, hanya demi gengsi. Realitasnya sebelum pandemi tidaklah mudah bagi kita untuk mengikuti petuah tersebut karena serbuan iklan dan promosi yang sedemikian gencar. Pesan saya, jika suatu ketika kita telah terbebas dari krisis pandemi, petuah ini tetap harus kita maksimalkan karena krisis keuangan negara dan rumah tangga dapat terjadi setiap saat tanpa mengenal kita siap atau tidak siap.

  • Termasuk didalamnya pembelian barang-barang elektronik yg cepat tergilas kemajuan teknologi, artinya  barang elektronik adalah barang-barang yg akan jauh berkurang nilainya, bahkan tidak ada nilainya saat teknologi yg baru muncul (umur up-to-date maksimal 5 tahun), untuk itu tidaklah bijaksana untuk melakukan pembelian barang elektronik yg mahal dimana banyak fitur yg kita jarang bahkan tak terpakai, bersikap bijaksana dan cukup atas pembelian barang elektronik akan lebih menyehatkan kondisi keuangan kita dan penghematannya dapat digunakan untuk pos lain yg lebih berguna. Intinya, belilah barang sesuai kebutuhan bukan keinginan karena keinginan tak ada batasnya.

  • Masa pandemi “mendidik” kita untuk lebih menghargai masakan ibu artinya masak dan makan di rumah yg secara ekonomis tentunya lebih sehat, nikmat, jauh lebih banyak, dan tentu saja jauh lebih ekomomis. Gaya hidup makan diluar di tempat-tempat mahal yg sebelum pandemi mungkin sering kita lakukan ternyata membawa kita pada keuangan dan yg rentan akan gejolak keuangan, belum lagi dampaknya pada kesehatan jangka panjang kita.

  • Hal berbisnis. Tetap Fokus. Meski masa pembelajaran pada masa pandemi membuka peluang kita untuk belajar dan masuk pada bidang-bidang diluar bidang utama kita dan itu adalah baik dan sangat menarik namun jangan tinggalkan bidang utama kalian, tetaplah fokus, pelihara, dan tingkatkan ketrampilan dan ilmu pada bidang-bidang utama kita secara kreatif dan tidak mudah bosan menekuni bidang-bidang utama kita selama ini. Setiap bidang usaha ada masa nya “redup atau sangat redup” dan ada saatnya “mulai bersinar dan amat bersinar”.

  • Hal Investasi. Penghematan keuangan karena kita mampu menahan pembelian atas barang mewah dan makan di tempat mahal dapat kita gunakan untuk investasi jangka panjang dalam bentuk emas atau tanah yg prospektif, kesemuanya harus yg riil atau yg berwujud, tidalah bijaksana dan sangat berisiko apabila kita menginvestasikan uang kita pada instrumen keuangan yg tak riil untuk saat ini.

Akhir kata, semoga menginspirasi, mengubah, dan bermanfaat tentunya…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *