Manajemen Pemasaran Internasional

Konsumtif Style Z Generation yang Menjadi Peluang Pasar Saat Ini

Author: Nina Triolita

Dosen: Manajemen Pemasaran Internasional

Sumber gambar : https://www.perpi.or.id/post/generasi-z-dan-implikasinya-terhadap-dunia-pemasaran

Indonesia saat ini telah banyak di dominasi oleh generasi Z. Populasi Indonesia didominasi oleh generasi Z. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sekitar 27.94% penduduk di dalam negeri berasal dari generasi kelahiran 1997-2012.Adapun menurut data Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), jumlah penduduk generasi Z yang berusia 10-24 tahun sebanyak 68.662.815 jiwa hingga 31 Desember 2021. Dari jumlah tersebut, generasi Z paling banyak berada di Jawa Barat, yakni 11.886.058 jiwa. Posisi kedua ditempati oleh Jawa Timur dengan jumlah penduduk generasi Z sebesar 9.252.385 jiwa. Lalu, Jawa Tengah memiliki 8.511.476 penduduk generasi Z. Adapun, Kalimantan Utara menjadi provinsi dengan penduduk generasi Z terendah di Indonesia. Provinsi tersebut hanya memiliki 189.403 jiwa yang berusia 10-24 tahun.

Berdasarkan pada riset yang dilakukan oleh lembaga riset  menunjukan  bahwa terdapat beberapa rangsangan promosi yang perlu diperhatikan dalam penjualan yang dapat meberikan dampak terhadap konsumen terutama pada generasi Z. Generasi Z  adalah generasi terbanyak di Indoensia  yang cenderung memiliki karakter hedonis dalam berbelanja serta memiliki daya konsumtif serta cenderung boros. Hal tersebut dikarenakan generasi Z mudah terpengaruh oleh stimulus yang menarik konsumen untuk melakukan pembelian dalam mengikuti tren pasar yang ada saat ini (N. D. Wahyuni, 2017).

Jumlah populasi generasi z yang meningkat menjadi suatu peluang bagi para pelaku bisnis untuk dapat melirik konsumen ini menjadi target utama dalam menjual produknya.  Berdasarkan pada riset yang dilakukan oleh Mc Kinsey and Company menunjukan bahwa 24% konsumen generasi Z di Negara Indonesia memiliki kecenderungan sifat  shopaholics dan senang menghabiskan serta memiliki peluang waktu yang banyak bagi mereka untuk membandingkan suatu produk atau jasa secara online sehingga mereka bisa melakukan pembelian tidak terencana. Saat ini, perubahan gaya hidup lainnya yang menunjukkan bahwa mayoritas konsumen di Negara Indonesia melakukan belanja secara online untuk memenuhi kebutuhannya (Hasanuddin, 2020). Adapun beberapa ciri konsumen Generasi Z dalam bebelanja diantaranya :

  • Belanja Online yang Dominan: Generasi Z adalah generasi pertama yang tumbuh dewasa dengan akses luas ke internet. Mereka cenderung lebih suka berbelanja online daripada pergi ke toko fisik. Kemudahan berbelanja online dan berbagai pilihan produk yang tersedia secara daring sangat menginspirasi perilaku belanja mereka.
  • Membaca Ulasan dan Rekomendasi Online: Generasi Z cenderung melakukan riset online sebelum membeli produk atau layanan. Mereka membaca ulasan produk, menonton ulasan video, dan mencari rekomendasi dari pengaruh media sosial atau platform e-commerce sebelum membuat keputusan pembelian.
  • Pentingnya Harga yang Kompetitif: Karena banyak dari mereka masih berada dalam tahap pendidikan atau awal karir, harga yang kompetitif sangat penting bagi Generasi Z. Mereka cenderung mencari penawaran terbaik dan berbelanja cerdas.
  • Perhatian terhadap Merek yang Memiliki Nilai Sosial dan Lingkungan: Generasi Z cenderung memilih produk dari merek yang mendukung nilai-nilai sosial dan lingkungan. Merek-merek yang berkomitmen pada keberlanjutan dan mendukung tujuan sosial memiliki daya tarik lebih besar bagi generasi ini.
  • Berpindah-Pindah Merek: Generasi Z lebih cenderung untuk mencoba berbagai merek dan tidak terlalu setia terhadap satu merek tertentu. Mereka mencari pengalaman dan produk yang sesuai dengan kebutuhan mereka, tanpa terikat pada merek tertentu.
  • Pembelian Berbasis Pengalaman: Generasi Z cenderung lebih suka menghabiskan uang untuk pengalaman daripada untuk barang fisik. Mereka menghargai perjalanan, konser, acara olahraga, dan pengalaman lainnya, dan bersedia mengeluarkan uang untuk pengalaman tersebut.
  • Penggunaan Teknologi selama Berbelanja: Generasi Z cenderung menggunakan smartphone mereka saat berbelanja. Mereka membandingkan harga, mencari kupon diskon, dan bahkan melakukan pembayaran secara digital melalui aplikasi seluler.
  • Kesadaran Diri dan Keterlibatan Sosial: Generasi Z memiliki tingkat kesadaran diri dan keterlibatan sosial yang tinggi. Mereka sering mendukung merek atau produk yang memiliki misi sosial dan berkontribusi pada tujuan-tujuan yang mereka pedulikan.
  • Berpengaruh oleh Media Sosial: Media sosial memainkan peran penting dalam perilaku belanja Generasi Z. Mereka sering terpengaruh oleh pengaruh media sosial dan mengikuti tren yang ada di platform seperti Instagram, TikTok, dan YouTube.
  • Pembelian Berlangganan: Generasi Z cenderung menggunakan model berlangganan untuk berbagai layanan seperti streaming video, musik, dan produk kecantikan. Mereka lebih suka membayar secara berlangganan daripada memiliki produk fisik.

Pemahaman atas perilaku belanja Generasi Z menjadi kunci dalam mengembangkan strategi pemasaran yang efektif dan menarik bagi generasi ini. Merek dan bisnis yang mampu beradaptasi dengan preferensi dan nilai-nilai Generasi Z akan memiliki keunggulan kompetitif di pasar saat ini.

Sumber gambar : https://www.mas-software.com/blog/tag/penyebab-konsumtif

Generasi Z yang terdiri dari orang-orang yang lahir antara pertengahan 1990-an dan awal 2010-an, memiliki gaya belanja yang unik dan menginspirasi perkembangan tren pasar. Para Beberapa gaya belanja Generasi Z yang menjadi peluang pasar saat ini meliputi:

  • Pembelian Berbasis Nilai (Value-Based Purchasing): Generasi Z cenderung membeli produk dari merek yang mempromosikan nilai-nilai sosial, lingkungan, dan keberlanjutan. Merek-merek yang mendukung tujuan sosial dan menghargai keberlanjutan memiliki peluang besar di pasar Generasi Z.
  • Pembelian Online dan Pengaruh Media Sosial: Generasi Z adalah pengguna aktif media sosial, dan mereka sering melakukan pembelian berdasarkan rekomendasi dari pengaruh media sosial yang mereka ikuti. Bisnis yang efektif memanfaatkan platform media sosial untuk pemasaran memiliki peluang besar di pasar ini.
  • Berkendara Peningkatan Pengalaman: Generasi Z lebih memilih pengalaman daripada kepemilikan barang. Inilah mengapa bisnis yang menawarkan pengalaman, seperti perjalanan, konser, acara olahraga, dan kegiatan lainnya, memiliki peluang besar dalam menarik konsumen dari generasi ini.
  • Pembelian Berbasis Berlangganan: Konsep berlangganan sangat populer di kalangan Generasi Z. Berbagai layanan berlangganan, termasuk streaming video, musik, buku, dan produk kecantikan, sangat diminati oleh generasi ini. Bisnis yang menawarkan model berlangganan memiliki peluang besar untuk mendapatkan pelanggan setia.
  • Pentingnya Kepribadian Merek (Brand Personality): Generasi Z cenderung lebih tertarik pada merek yang memiliki kepribadian kuat dan autentik. Merek-merek yang dapat menggambarkan kepribadian mereka dengan jelas dan konsisten memiliki peluang besar untuk menarik perhatian konsumen dari generasi ini.
  • Berkembangnya Pemasaran Daring dan Pengalaman Berbelanja Virtual: Pengalaman berbelanja daring yang interaktif, termasuk teknologi realitas virtual (VR) dan realitas augmentasi (AR), menjadi semakin penting. Bisnis yang menggabungkan teknologi ini dalam strategi pemasaran mereka memiliki peluang besar di pasar Generasi Z.
  • Pembelian yang Ramah Lingkungan: Generasi Z sangat peduli dengan isu-isu lingkungan. Merek-merek yang memiliki praktik ramah lingkungan, seperti penggunaan bahan daur ulang, paket ramah lingkungan, dan kegiatan amal lingkungan, sangat dihargai oleh generasi ini.

Bisnis yang mampu mengikuti dan merespons gaya belanja unik Generasi Z ini memiliki peluang besar untuk sukses di pasar saat ini. Memahami nilai-nilai, preferensi, dan perilaku konsumen Generasi Z adalah kunci untuk menciptakan produk dan pengalaman belanja yang relevan dan menarik bagi mereka.

Strategi yang dapat membantu pelaku usaha menangkap peluang dari Generasi Z antara lain melakukan digitalisasi bisnis dengan membangun keberadaan daring yang kuat adalah kunci. Membuat situs web yang responsif, ramah pengguna, dan mudah dinavigasi sangat penting. Selain itu, kehadiran aktif di platform media sosial seperti Instagram, TikTok, dan YouTube akan membantu bisnis membangun keterhubungan dengan Generasi Z. Selain itu, Perlunya melakukan  personalisasi engalaman pelanggan dengan memanfaatkan data dan analisis untuk memahami preferensi individu dari pelanggan Generasi Z. Dengan memahami kebutuhan mereka, bisnis dapat memberikan pengalaman belanja yang lebih personal dan relevan. Mengadopsi teknologi terbaru seperti kecerdasan buatan (AI) untuk personalisasi, augmented reality (AR) untuk pengalaman belanja interaktif, dan chatbots untuk layanan pelanggan otomatis akan meningkatkan pengalaman belanja Generasi Z.

Generasi Z sering kali terikat dengan tren dan meme di media sosial. Memahami dan menggali tren-tren yang sedang berlangsung dan mengintegrasikannya ke dalam kampanye pemasaran dapat membuat bisnis lebih relevan dan menarik bagi Generasi Z. Membuat kampanye pemasaran yang kreatif dan menarik melalui platform media sosial yang populer. Video pendek, tantangan, dan konten kreatif sering kali sangat efektif dalam menarik perhatian Generasi Z. Beberapa dari Generasi Z adalah pengaruh media sosial yang sangat diikuti. Bekerjasama dengan pengaruh ini dalam kampanye pemasaran dapat membantu bisnis mencapai audiens Generasi Z yang lebih besar dan menjadi peluang bagi para pelaku usaha untuk memberikan prioritas taarget pada Generasi Z ini. Salam sukses berbisnis bersama Prodi Sarjana Terapan Manajemen Pemasaran Internasional Politeknik NSC Surabaya.

Sumber Referensi :

Hasanuddin, D. (2020). Perubahan Gaya Hidup di Masa Pandemi Covid-19, Momentum Percepatan Transformasi Digital. Wartakota.Tribunnews.Com. Retrieved from https://wartakota.tribunnews.com/2020/10/01/perubahan-gaya-hidup-di-masa-pandemicovid-19-momentum-percepatan-transformasi-digital

Wahyuni, D. F., & Rachmawati, I. (2018). Hedonic Shopping Motivation Terhadap Impulse Buying. Jurnal Riset Bisnis Dan Manajemen, 11(2), 9. https://doi.org/10.23969/jrbm.v11i2.701

-6https://dataindonesia.id/ragam/detail/ada-6866-juta-generasi-z-di-indonesia-ini-sebarannya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *