Perhotelan

PEMBUATAN KERTAS DALAM BUDAYA TIONGKOK

Author: Sudono Noto Pradono

Sebelum teknologi pembuatan kertas ditemukan, orang Tionghoa mengukir atau menulis huruf pada cangkang kura-kura, tulang binatang, irisan bambu, piring kayu, dan sutra tipis yang keras. Cangkang kura-kura, tulang binatang dan piring kayu terlalu berat untuk digunakan, sementara itu sutra terlalu mahal. Pada tahun-tahun awal Dinasti Han Barat (206 SM – 25 M), seseorang menggunakan rami untuk menghasilkan kertas yang sangat kasar dan tidak cocok untuk menulis.

Gambar 1. Tulisan pada cangkang kura-kura
sumber: en.chinaculture.org

Hingga Dinasti Han Timur (25 M – 220 M), seorang pejabat bernama Cai Lun meningkatkan teknik pembuatan kertas setelah eksperimen jangka panjang. Ia menggunakan berbagai macam serat tumbuhan, kulit kayu, kain perca, dan jaring ikan yang sobek sebagai bahan bakunya. Dia mengukus dan memasak semua bahan itu dengan air, dan menumbuknya menjadi bubur, kemudian menggulungnya secara merata di atas saringan halus dan mengeringkannya menjadi semacam kertas tipis. Kertas itu cocok untuk menulis dan juga sangat murah sehingga menjadi sangat popular. Oleh karena itu, kontribusi Cai Lun terhadap pembuatan kertas sangat besar.

Setelah Dinasti Han Timur, teknologi pembuatan kertas telah ditingkatkan secara bertahap. Lambat laun, bambu, jerami, dan ampas tebu juga bisa digunakan sebagai bahan baku pembuatan kertas. Karena bahan yang berbeda, berbagai jenis kertas diproduksi untuk kegunaan yang berbeda. Misalnya kertas Xuan yang dibuat di Xuanzhou di provinsi Anhui termasuk dalam kertas berkualitas tinggi yang secara eksklusif diadaptasi untuk digunakan dalam kaligrafi dan lukisan Tiongkok.

Proses pembuatan kertas dapat dilihat pada gambar-gambar berikut ini:

Gambar 2. Memotong batang bambu
sumber: www.dreamstime.com
 Gambar 3. Memotong serat secara kasar
sumber: www.dreamstime.com
Gambar 4. Merendam serat dalam jeruk nipis
sumber: www.dreamstime.com
Gambar 5. Merebus dan memasak
sumber: www.dreamstime.com
Gambar 6. Memukul bubur kertas dengan palu
sumber: www.dreamstime.com
Gambar 7. Mencampur bubur kertas dalam bak besar
sumber: www.dreamstime.com
Gambar 8. Meletakkan bubur kertas di atas lembaran layar
sumber: www.dreamstime.com
Gambar 9. Mengeringkan setiap lembar dan menyimpan kertas dalam persediaan
sumber: www.dreamstime.com

Teknologi ini diperkenalkan ke Korea dan Jepang pada akhir Dinasti Sui (581 M – 618 M) dan awal Dinasti Tang (618 M – 907 M), dan kemudian ke Arab dan negara-negara lain.

Penemuan kertas menyediakan cara yang lebih nyaman untuk penyimpanan dan komunikasi informasi, dan juga memiliki arti penting dalam mempromosikan perkembangan peradaban global.

Referensi: 

  1. Guowuyuan Qiaowu Bangongshi. 2009. Zhongguo Wenhua Changshi. Beijing: Gaodeng Jiaoyu Chubanshe.
  2. http://en.chinaculture.org/library/2008-01/24/content_41919.htm
  3. https://www.dreamstime.com/china-making-paper-cartoon-style-illustration-showing-process-making-paper-ancient-china-image213073392

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *