Perhotelan

PENEMUAN KOMPAS DALAM BUDAYA TIONGKOK

Oleh: Sudono Noto Pradono

Mengetahui arah yang seseorang hadapi adalah informasi yang sangat penting. Ini merupakan hal yang benar jika seseorang bepergian, karena seseorang dapat menggunakan informasi tersebut untuk membantu menemukan jalan atau memandu seseorang kembali ke rumah dengan selamat. Seseorang dapat tersesat di lautan, hanya karena seseorang tidak tahu bagaimana arah yang benar untuk membuatnya kembali ke rumah. Masalah seperti ini adalah hal yang umum sebelum penemuan kompas.

Sebelum kompas diciptakan, kebanyakan orang mengidentifikasi arah pada lautan hanya berdasarkan posisi dari matahari dan bintang-bintang. Jika cuacanya berawan atau hujan, orang akan kehilangan arah dengan cara ini. Kompas diciptakan oleh orang Tiongkok untuk memecahkan masalah ini.

Kompas adalah alat yang digunakan untuk menunjukkan arah. Pada awal Periode Negara-Negara Berperang (475 SM – 221 SM), orang Tiongkok menemukan bahwa sebuah magnet dapat digunakan untuk menunjukkan arah utara atau selatan, dan instrumen penunjuk arah “sinan” dibuat atas dasar fitur ini. Instrumen ini terdiri dari sebuah sendok magnetik halus dan sebuah piring tembaga yang diukir dengan arah; pegangan sendok menunjukkan arah selatan, dan kepalanya menunjukkan arah utara.

Gambar 1: sinan
sumber: nationalmaglab.org

Pada dinasti Song, orang menggabungkan kompas magnet buatan dengan sebuah pelat azimuth untuk menciptakan sebuah kompas yang tepat yang disebut “luopan”,   yang dalam hal apapun dapat memberi tahu pelaut-pelaut arah yang akurat.

Gambar 2: luopan
sumber:  id.depositphotos.com

Pada dinasti Song Utara (960 – 1127), kompas diterapkan untuk navigasi. Pada dinasti Song Selatan, instrumen ini diperkenalkan ke Eropa melalui Arabia, dan orang-orang Arab pada waktu itu menyebutnya sebagai “Mata Pelaut”.

Penemuan kompas ini memiliki pengaruh pada navigasi, sehingga membuka era baru dalam sejarah navigasi internasional. Zheng He melakukan tujuh kali pelayaran melintasi lautan ke Asia Tenggara dan sekitar Samudra Hindia pada awal dinasi Ming. Christopher Columbus menemukan dunia baru dan Ferdinand Magellan berlayar keliling dunia pada abad ke 15, yang merupakan konsekuensi dari penerapan kompas untuk navigasi.

Referensi: 

Guowuyuan Qiaowu Bangongshi. 2009. Zhongguo Wenhua Changshi. Beijing: Gaodeng Jiaoyu Chubanshe.

https://nationalmaglab.org/education/magnet-academy/history-of-electricity-magnetism/museum/early-chinese-compass.

https://id.depositphotos.com/27252435/stock-photo-feng-shii.html

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *