Teknologi Komputer

TEKNOLOGI INFORMASI DALAM DUNIA PENDIDIKAN

Author: I Kadek Bagus Feristha Udayana, S. Kom, M.M.

Dosen Program Studi Teknologi Komputer

Revolusi informasi telah memberikan perubahan dalam penerapan system komunikasi dunia. Sebaran jaringan informasi yang tersimpan dalam internet membuktikan bahwa kini dunia kian sempit, tidak ada lagi batas-batas geografis yang menghalangi kita untuk berinteraksi dengan dunia global.

Akses ke dunia global pun menjadi sangat mudah, efisien, dan fleksibel. Salah satu manfaat yang didapatkan dari globalisasi yang melibatkan integrasi di berbagai bidang di antarannya pendidikan dan teknologi. kehadiran teknologi telah meningkatkan kualitas dan keampuhan pendidikan itu sendiri. sebagaimana empat pilar pendidikan yang di cetuskan oleh Unesco antara lain learning to know, learning to do, learning to be, dan learning together.

Perspektif dunia pada era globalisasi adalah integrasi. Sistem dunia pun dilambangkan dengan World Wide Web (WWW), dimana mudah dijumpai di dalam penulisan alamat situs internet. Arus globalisasi telah memunculkan perspektif baru pendidikan. Strategi pendidikan dari pendidikan tatap muka yang konvensional kini berubah ke arah pendidikan yang lebih terbuka. Pendidikan di masa depan akan lebih dioptimalkan oleh jaringan informasi yang memungkinkan interaksi dan kolaborasi. Pemanfaatan jaringan informasi sudah terbukti keutamaan serta benefitnya bagi masyarakat. Dengan demikian, masuknya pengaruh globalisasi telah mengubah pendidikan kita sehingga lebih bersifat jejaring, terbuka dan interaktif,

A. Perkembangan Pendidikan Masa Depan

Kecenderungan pendidikan Indonesia di masa mendatang adalah makin berkembangnya pendidikan terbuka dengan modus pemblajaran jarak jauh (distance learning). Penyelenggaraan pendidikan terbuka jarak jauh perlu dijadikan sebagai salah satu strategi penting yang Implementasinya dapat dilakukan bersama antar lembaga pendidikan dalam sebuah jaringan. Perpustakaan dan instrument pendidikan lainnya (guru, laboratorium) berubah fungsi menjadi sumber informasi dari pada rak buku.

Dengan demikian dalam dunia pendidikan di masa mendatang akan terjadi beberapa perubahan paradigma mendasar, khususnya yang disebabkan oleh aplikasi teknologi informasi yang menpercepat transfer ilmu pengetahuan. Pergeseran paradigma tersebut di antarannya adalah:

1. Distributed Knowledge (pengetahuan yang terdistribusi), yang berarti bahwa nantinya pengetahuan tidak lagi terpusat di lembaga pendidikan formal akan tetapi terdistribusi di segala penjuru dunia, dan sangat kondusif untuk long life learning (pembelajaran sepanjang hidup ). Oleh karena itu, batasan usia tidak akan menjadi kendala lagi untuk belajar formal, masyarakat tidak akan menilai seseorang dari ijazah yang dimilikinya. Performance dan kemampuan profesional akan menentukan karir seseorang.

2. Resource Sharing (berbagi sumber). Penjelasan untuk hal ini mencakup kemampuan untuk memproduksi informasi dan pengetahuan serta melakukan resource sharing yang bertumpu pada teknologi informasi, yang pada akhirnya akan sangat menguntungkan produsen pengetahuan dan masyarakat pada umumnya.

3. Collective Wisdom (kebijaksanaan kolektif). Dalam hal ini, guru tidak memiliki jawaban untuk segala hal. Guru menjadi mediator, dalam kelompok menjadi penting dalam membangun pengetahuan. Oleh karena itu, learning based (pembelajaran) lebih menonjol dari pada teaching based (pengajaran).

4. Training For Trainer (pelatihan) menjadi sangat penting sekali untuk tetap menjaga kemampuan dosen sebagai mediator dalam ketiga proses utama yang di emban dalam dunia pendidikan (tridharma perguruan tinggi), yaitu : pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

5. Masyarakat dan dunia professional yang akhirnya akan memberikan penilaian (audit dan akreditasi) terhadap kemampuan seseorang. Oleh karena itu, ijazah sekolah belum tentu menjamin kemampuan seseorang.

6. Proses transformasi budaya. Budaya yang lemah dan pasif akan dipengaruhi oleh budaya yang kuat dan agresif, kebiasaan membaca yang tinggi, kemampuan menyerap ilmu dan pengetahuan yang banyak dan cepat, terbukanya berbagai inovasi, bahkan selalu berusaha mencari hal-hal baru, pandangan hidup yang berdimensi lokal, nasional dan universal, mampu memprediksi dan merencanakan masa depan, teknologi yang senantiasa berkembang dan digunakan.

Teknologi informasi sekarang ini berkembang sedemikian pesatnya sehingga diperlukan antisipasi untuk perancangan sistem informasi dimasa datang. Teknologi komputer misalnya saat ini telah berkembang sedemikian jauh sehingga memasuki teori-teori yang sebelumnya tidak pernah terbayangkan.

Fungsi-fungsi dan fasilitas-fasilitas komputer yang diberikan saat ini mungkin hanya pernah dibayangkan oleh beberapa orang saja beberapa tahun yang lalu.

Pengaruh Teknologi Informasi Terhadap Perkembangan Dan Implementasi Sistem pendidikan

Kemajuan-kemajuan teknologi informasi dunia sangat mempengaruhi rancangan dan implementasi sistem informasi pendidikan di masa dating. Dalam akuisisi teknologi informasi diperlukan pertimbangan-pertimbangan yang matang agar segala sesuatu yang dirancang saat ini tidak ketinggalan setelah diimplementasikan.

Ada dua alternatif untuk menghadapi kemajuan teknologi informasi yang menghasilkan berbagai macam produk. Alternatif pertama dengan menerapkan standard yang harus dipatuhi dalam pembangunan SIM (Sistem Informasi Manajemen) pendidikan. Problema dari alternatif ini adalah sulit menentukan standard mana yang harus diikuti, serta membatasi fleksibelitas pengguna.

Namun alternatif ini menguntungkan karena mengurangi masalah-masalah yang bervariasi. Alternatif kedua adalah membebaskan pengguna memilih apapun yang akan digunakannya. Alternatif ini akan menimbulkan masalah keruwetan integrasi yang memerlukan sumber daya yang tidak murah.

Cara terbaik untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul karena alternatif-alternatif di atas adalah dengan mengikuti standard yang memungkinkan integrasi berbagai sistem mudah dilakukan misalnya standart untuk sistem terbuka (open systems). Jaringan komunikasi data yang baik merupakan backbone dari sebuah sistem yang beragam. Jaringan ini harus mampu mendukung berbagai protokol dan melakukan konversi antar protokol.

Teknologi Very Small Aperture Terminal (VSAT) yang diperkirakan sudah mampu membentuk sambungan mesh antar VSAT ke VSAT (sebelumnya VSAT mendukung topologi star saja) yang dilengkapi dengan konverter protocol.

Perkembangan Lingkungan Komputasi

Pendistribusian sumber daya komputasi ke meja-meja pengguna dan kebebasan pengguna untuk memilih solusi yang paling optimal untuk menyelesaikan problem informasinya merupakan tema mewarnai lingkungan komputasi di masa depan.

Arsitektur komputasi di masa depan ini akan bertumpu kepada konsep jaringan peer to peer, distributed computing dan client server architecture beberapa pemimpin industri komputer membentuk sebuah konsorsium yang mendefinisikan Advanced Computing Environment yang bertumpu kepada arsitektur komputasi tersebut di atas ditambah dengan konsep graphical user interface yang memudahkan interaksi antara pengguna dengan sistem komputer.

Kemampuan grafis akan menjadi tolak ukur utama kemampuan sebuah arsitekture komputasi karena kemampuan komputasi dari sistem-sistem komputer sudah sedemikian tingginya sehingga bukan lagi menjadi sebuah problem. Sistem komputer dimasa depan juga diwarnai dengan kemampuan mengolah data multimedia (tekstual grafis dan suara) yang menjadi dasar dari aplikasi-aplikasi document centric. Pengguna berinteraksi menggunakan graphical user interface, sedangkan virtual reality menganimasikan interaksi dan informasi yang dihasilkan sistem komputer kepada pengguna

Isu Konektivitas

Komputer-komputer di masa datang akan terhubung sedemikian eratnya sehingga memungkinkan seorang pengguna akses informasi dari manapun didunia ini tanpa perlu mengetahui lokasi fisik informasi tersebut. untuk memungkinkan hal ini maka perangkat keras maupun perangkat lunak harus memiliki konektivitas.

Konektivitas merupakan isu penting karena kebebasan pengguna untuk menentukan solusi optimal akan menimbulkan heterogenitas perangkat keras maupun perangkat lunak. Isu konektivitas ini dijawab dengan konsep open systems yang mensyaratkan agar semua perangkat komputer mengikuti kaidah-kaidah tertentu yang disepakati bersama yang memberikan fasilitas komunikasi antar sistem. Hampir sebagian besar penjual sistem informasi menerapkan standard IEEE Posix untuk konektivitas dan portabilitas.

Sistem Operasi

Sistem operasi dulu hanyalah merupakan interface antara lingkungan komputasi dan pengguna, tetapi kini sistem operasi modern sudah mengambil alih juga dukungan terhadap pengembangan serta wajah aplikasi. Penjual-penjual sistem komputer bahkan menggunakan sistem operasi ini sebagai sarana kompetisi, Dan perangkat keras sebagai komoditi saja. Beberapa kata kunci penting dari sistem operasi masa depan adalah multi platform support, easy to use, dan peer – to – peer networking.

Dalam lingkungan heterogen (beragam), adanya kemampuan multi platform support dari sebuah sistem operasi merupakan kebutuhan, sehingga menempatkan Unix sebagai pelopor terdepan karna unix saat ini merupakan satu-satunya sistem operasi yang memiliki dukungan ini. Beberapa sistem operasi yang tidak memiliki kemampuan ini memilih untuk mengembangkan kemampuan melayani client-client dari lingkungan komputasi yang berbeda-beda dengan menerapkan arsitektur client-server.

Berpindahnya sumber daya komputasi ke meja-meja pengguna menuntut agar lingkungan komputasi lebih mudah untuk digunakan dan mudah diadministrasikan karena tipe-tipe pengguna sarana komputasi menjadi meluas dan menurun ke pengguna-pengguna biasa yang tidak mempunyai ilmu pengetahuan komputer seperti halnya pegawai-pegawai pada sebuah pusat pegolahan data.

Easy to use ini mempengaruhi infrastruktur dari pengembangan sistem informasi di masa datang dan merupakan ekspektasi utama dari pengguna sistem. Beberapa jenis sistem operasi menggunakan graphical user interface dan beberapa lainnya bahkan mulai memberikan kemampuan multi media (teks grafis dan suara) untuk memudahkan interaksi antara pengguna dan sistem komputer.

Sistem operasi multitasking 32 bit yang memiliki kemampuan manajemen memori virtual dan memiliki sistem file yang andal merupakan konsep sistem operasi masa depan. Orientasi ke objek (object oriented) yang memberikan fasilitas sharing data antar program dan memungkinkan hubungan antar program aplikasi akan menjadi trend sistem operasi masa depan. Komputer-komputer di masa depan akan tersambung satu dengan yang lain demikian eratnya, kemampuan peer-to-peer networking merupakan kemampuan yang menunjang konsep distributed computing dan technology client server. Kemampuan ini juga memungkinkan akses informasi dari mana saja dalam jaringan komputer tanpa pengguna mengetahui lokasi fisik dari informasi tersebut. Dengan demikian pengaman yang andal merupakan satu keharusan bagi sistem operasi yang baik.

Perangkat Lunak Aplikasi dan Standard User Interface

Kemudahan pemakaian dituntut pengguna tidak hanya terhadap sistem operasi saja, tetapi juga terhadap program aplikasi. User interface standard seperti commond user acces /system application architecture (CUA/SAA) dari IBM/Microsoft adalah contoh-contoh user interface yang banyak diikuti oleh pembuat-pembuat perangkat lunak yang memanfaatkan fasilitas-fasilitas graphical user interface (GUI) secara ekstensif yang didukung oleh sistem operasi.

Hampir semua program-program aplikasi modern menggunakan GUI sebagai media interaksi antara pengguna dan program aplikasi.

Dukungan sistem operasi modern juga memungkinkan interaksi dengan abstraksi yang makin tinggi. Beberapa pengembangan dalam teknologi pemrosesan signal menunjukkan bahwa interaksi dengan suara akan dapat diterapkan dengan mudah beberapa tahun mendatang.

Karena kompleksitas sistem informasi yang makin meningkat, maka diperlukan sebuah metedologi perancangan dan pengembangan sistem informasi yang lebih baik dari pada metedologi konvensional. Metedologi berorientasi objek (objeck oriented) adalah salah satu alternatif untuk keperluan ini karena kelebihan-kelebihan yang dimilikinya.

Pemograman yang berorientasi ke objek memberikan kemudahan-kemudahan dalam memberikan program-program yang rumit-rumit, dan mendukung konsep reusability dari sebuah komponen, dimana sebuah komponen dari sebuah aplikasi dapat digunakan lagi oleh aplikasi lain tanpa harus dibuat ulang dari awal.

Program-program aplikasi dirancang sebagai sebuah rangkaian dari applets sehingga mirip dengan sebuah shell script dari sitem operasi Unix, hanya bedanya adalah applets berada dalam sistem operasi. Pemograman berorientasi ke objek juga merupakan fondasi dari pemograman yang memanfaatkan GUI seperti pada Microsoft.

Manajemen Basis Data

Sistem manajemen basis data merupakan komponen utama dari sebuah sistem informasi modern. Pada sistem heterogen, berbagai jenis sistem manajemen basisdata akan saling terhubung sehingga mampu saling berkomunikasi untuk mendukung sistem distributed data base.

Untuk memenuhi konektifitas, para penjual sistem manajemen basis data memiliki dua alternatif. Alternatif pertama adalah membuat agar perangkat lunak manajemen basisdata ini mengikuiti aturan-aturan open database connectivity (ODBC), sedang alternatif kedua adalah mempergunakan fasilitas agent yang diberikan oleh sistem operasi.

Open data base connectivity memerlukan arsitektur client server pada tingkat sistem manajemen basis data, dengan demikian kompatibilitas dan interoperabilitas harus dijamin pada tingkat ini. Sedangkan agent memerlukan arsitektur client-server pada tingkat sistem operasi sehingga memberikan fleksibilitas yang lebih tinggi bagi para pengguna untuk memilih sistem manajemen basis data yang sesuai dengan keperluannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *